Hati-hati Ada Lubang Besar di Jalan Siliwangi Semarang, Sudah 7 Pemotor Terjatuh

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Aspal berlubang di Jalan Siliwangi, tepatnya di sekitaran depan agen bus Putra Remaja, Semarang Barat, Kota Semarang, menimbulkan korban sejak Jumat-Sabtu (29-30/1/2021) malam-dini hari.

Tercatat sudah sebanyak tujuh pemotor terjatuh karena lubang yang cukup besar dan tajam di tengah jalur.

Dari penuturan seorang anggota Relawan Semarang Hebat yang membantu korban kecelakaan, satu di antara pemotor mengalami patah kaki.

Baca juga: Jelang Arsenal Lawan Manchester United, Pertahanan Seran Merah Disorot Karena Dinilai Rapuh

Baca juga: Hanya 30 Persen Pengunjung Wisata di Tegal yang Taat Protokol Kesehatan 

Baca juga: Petani di Sangkanjaya Kabupaten Tegal Ingin Ada Kios Pengecer Lemgkap Pupuk di Desanya

Baca juga: Di Maria Ungkap Impian Sebelum Pensiun, Ingin Bermain Bersama Messi di PSG

“Malamnya ada empat pemotor yang terjatuh dan waktunya berdekatan.
Kemudian dini hari ada dua."

"Tadi menjelang pagi ada satu lagi.
Itu yang termonitor oleh kami,” ungkap Yunianto Wibowo.

Korban yang mengalami luka cukup berat dirawat oleh tenaga medis dari PMI Kota Semarang yang datang menggunakan ambulans.

Lubang tersebut diberi tanda berupa batang bambu dan tanaman-tanaman.

Diduga kurangnya penerangan di jalan tersebut membuat pengguna jalan tak melihat adanya lubang dan tanda.

Dari pantauan pada sekitar pukul 23.30 WIB, arus lalu lintas cukup ramai.

Sebagian besar pengemudi truk dan mobil mendadak memelankan lajunya.

Baca juga: Pulau Cantik di Sulsel Dijual Rp 900 Juta, Calon Pembeli Sudah Bayar DP Rp 10 Juta

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal Hari Ini, Buka di Lapangan Sumurpanggang dan 2 Tempat Lainnya

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Tegal Raya Hari Ini, Siang Hari Diprediksi Hujan Ringan

Baca juga: Jadwal Pelayanan Donor Darah PMI Kota Semarang Sabtu 30 Januari 2021 Buka di Empat Lokasi

Anggota Relawan Semarang Hebat berencana menambal jalan yang berlubang tersebut.

Tak hanya di jalan tersebut, mereka berencana menambal aspal-aspal lain yang dianggap membahayakan pengguna jalan.

“Bahan sudah siap. Tinggal menunggu kondisi cuaca yang tepat, mudah-mudahan siang tidak hujan karena pagi ini masih hujan kadang lebat,” kata Theofilus Siswanto, seorang yang juga anggota relawan.

“Karena kalau baru ditambal langsung hujan jadi percuma,” pungkasnya. (tribunjateng/rez)