Berita Jateng
Pemprov Jateng Revisi RPJMD karena Pandemi Covid-19
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengubah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 setelah berjalan tiga tahun.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengubah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 setelah berjalan tiga tahun.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, memastikan perubahan RPJMD tetap untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Jateng.
"Ini untuk mewujudkan Jateng sejahtera dan berdikasi, tetap mboten korupsi, mboten ngapusi," kata Gus Yasin, sapaannya, dikutip Minggu (31/1/2021).
Ia menuturkan latar belakang perubahan RPJMD karena beberapa alasan.
Pertama, terkait perubahan regulasi peraturan perundang-undangan. Yakni Perpres 18/2020, Peraturan Pemerintah 12/2019, dan Permendagri 90/2019.
Perubahan regulasi itu, berdasarkan rekomendasi hasil evaluasi serta lingkungan strategis sebagai dampak pandemi.
Meskipun demikian, penyusunan program atau kegiatan prioritas 2021-2023, dengan penyusunan kerangka penandaan, Gus Yasin berharap bisa mewujudkan masyarakat Jateng berdikari.
Tentunya, program yang disusun tetap melihat dengan objektif capaian dan kondisi tantangan dalam menghadapi covid.
Arah kebijakan dan program prioritas nantinya akan dibahas secara mendalam pada Pansus Raperda Perubahan RPJMD.
Pemerintah Provinsi Jateng juga telah menyelenggarakan acara forum konsultasi publik perubahan RPJMD pada 12 Januari 2021. Pimpinan dewan dan pimpinan Komisi DPRD Jateng hadir pada forum ini.
Pada forum itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menuturkan lantaran masih dalam kondisi pandemi sehingga butuh penyesuaian dalam upaya percepatan pertumbuhan ekonomi.
"Sektor-sektor apa saja yang bisa didorong agar bisa bertumbuh di tengah pandemi, perlu dibahas lebih lanjut," ucapnya.
Ia juga mengatakan, dalam upaya percepatan ekonomi, dibutuhkan terobosan-terobosan seperti berbisnis komoditas unggulan Jateng dengan negara asing.
Ia menilai hal tersebut masih sangat memungkinkan untuk mendorong ekonomi.
Soal kemiskinan, ia memastikan angkanya meningkat selama kondisi pandemi ini.
Diharapkan, semua stakeholder bisa menggenjot upaya enterpreneurship agar peluang usaha terbuka.
"Sehingga, pembangunan pada 2021 hingga 2023 yang fokus pada pertumbuhan ekonomi hingga pengentasan kemiskinan bisa disesuaikan dengan kondisi sekarang (pandemi)," imbuhnya.(mam)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pantura/foto/bank/originals/wagub-jateng-taj-yasin-saat-mengikuti-webinar-terkait-pencegahan-radikalisme.jpg)