Berita Pekalongan

Ikan di Sungai Pencongan Pekalongan Mati, Diduga Akibat Limbah Batik

Ribuan ikan dialiran Sungai Sengkarang atau Sungai Pencongan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah mati.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUN PANTURA/INDRA DWI PURNOMO
Warga sedang membersihkan ikan-ikan yang mati diduga akibat aliran sungai tersebut tercemar limbah 

Penulis : Indra Dwi Purnomo

TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Ribuan ikan dialiran Sungai Sengkarang atau Sungai Pencongan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah mati.

Diduga ikan-ikan mati itu mati karena air di aliran sungai tersebut tercemar limbah batik yang ada di sekitarnya.

Pantauan Tribunjateng.com, sore tadi sekitar pukul 15.20 WIB dialiran sungai yang masuk wilayah di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan tersebut terlihat ribuan ikan jenis keting mati.

Selain ikan keting, ada juga ikan nila dan wader.

Terlihat warga desa setempat, sedang akan melakukan kerja bakti untuk melakukan pembersihan ikan yang mati tersebut.

"Ini lagi proses pembuangan ikan yang mati karena teracuni oleh limbah batik dan jins wash para pengusaha yang ada di Desa Pacar," kata Muhammad Wahyu Kurniawan (36), warga RT 4 RW 1 Desa Pacar saat ditemui Tribunjateng.com, Senin (1/3/2021).

Wahyu mengungkapkan, dengan adanya kejadian tersebut warga terasa sangat terganggu.

"Kami sudah terkena musibah banjir lebih dari 1 bulan dan ini ditambah dengan pencemaran lingkungan. Rasanya sangat terganggu," ungkapnya.

Tidak hanya itu, waktu banjir dan pencemaran lingkungan airnya sudah masuk ke rumah-rumah warga, perumahan, dan sumur-sumur milik warga," imbuhnya.

Bahkan, ada air sumur milik warga yang rasanya banger.

"Sumur warga sudah ada yang bau amis dan banger," katanya.

Menurutnya, kejadian ikan yang mati itu sudah lama terjadi, namun untuk kuotanya ikan yang mati paling banyak baru-baru ini.

"Pipa pompa penyedot air banjir yang baru dipasang dua hari yang lalu sampai gepeng dan rusak, karena pipanya kemasukan ikan keting yang mati," ujarnya.

Ia sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk segera memberikan reaksi terkait pencemaran ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved