Berita Tegal
Ternyata Ini Alasan Nelayan Kota Tegal Rami-ramai Jemur Rebon di Jalan Lingkar Utara
Ternyata Ini Alasan Warga Nelayan Kota Tegal Rami-ramai Jemur Rebon di Jalan Lingkar Utara
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Musim rebon menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat di pesisir Kota Tegal.
Warga yang biasanya mengolah ikan asin, sebagian beralih mengolah rebon untuk dijadikan bahan pembuatan terasi.
Bahkan sejumlah nelayan di Kelurahan Muarareja, ramai-ramai menjemur rebon di Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) penghubung Tegal dan Brebes.
• Ancaman Loss Learning Itu Nyata, PGRI Jateng Minta Pemerintah Segera Izinkan Sekolah Gelar PTM
• Fokuskan Vaksinasi Lansia dan Petugas Publik Usia di Atas 50 Tahun, Dinkes Semarang: Lainnya Sabar
• Puluhan Pejabat Pemkot Tegal Dites Urine, Johardi: Ini Komitmen Lawan Narkoba
• Bupati Tegal Umi Azizah Buka Program TMMD Sengkuyung Tahap I
Lokasinya ada di wilayah Kelurahan Pesurunganlor, Kota Tegal.
Satu di antaranya seperti yang dilakukan oleh Narti (27).
Ia memilih menjemur rebon di Jalingkut supaya proses pengeringannya lebih cepat.
Narti mengatakan, rebon hasil tangkapan nelayan meningkat lagi dalam sepekan terakhir.
Ia pun baru seminggu rutin menjemur rebon di Jalingkut.

Selain dia, ada empat pengelola bahan terasi yang ikut menjemur Jalingkut Kota Tegal.
"Ada lima orang termasuk saya yang jemur di sini."
"Selagi belum diresmikan, jalannya kita manfaatkan. Kalau sudah diresmikan ya enggak," kata Narti kepada tribunpantura.com, Kamis (4/3/2021).
Narti mengatakan, musim rebon menjadi berkah baginya dan masyarakat pesisir lainnya.
Karena pengahasilan menjual bahan terasi lebih banyak dari pada penjualan ikan asin.
Paling banyak dalam sehari produksi mencapai 1 kuintal bahan terasi.
Setelah itu bahan terasi dikirimkan ke perusahaan pengolah terasi di Suradadi, Kabupaten Tegal.
"Ini bahan terasi harganya juga lagi lumayan. Sekarang harganya Rp17 ribu per kilogram," jelasnya.
Seorang pekerja penjemur rebon, Sukir (42) mengatakan, sebagian masyarakat ramai menjemur rebon di jalan baru sepekan terakhir.
Ia mengatakan, Jalingkut memang menjadi tempat menjemur tahunan.
Itu pun karena Jalingkut penghubung Tegal dan Brebes belum diresmikan.
"Jemur di sini tahunan, paling dua sampai tiga bulan. Karena belum difungsikan juga," ungkapnya. (fba)
• Semangat Anggota Komunitas Kreasi Difabel Kabupaten Tegal di Tengah Pandemi Covid-19
• Pembangunan Jembatan Rembun Pekalongan Sudah Capai 80 Persen
• UPDATE Covid-19 di Kabupaten Tegal, Terkonfirmasi 4.903 Kasus
• Satlantas Polres Pemalang Akan Buka Layanan SIM dan Pembayaran Pajak Malam Hari
Dedy Yon Buka Kontes Batu Pirus Kota Tegal: Ajang Silaturahmi dan Unjuk Kualitas |
![]() |
---|
RSUD Kardinah Kota Tegal Raih Akreditasi Paripurna Bintang 5 |
![]() |
---|
AKBP Jaka Wahyudi Ajak Elemen Masyarakat di Kota Tegal Bersinergi Jaga Kondusifitas |
![]() |
---|
Terkait Penghentian Kompetisi Liga 2, Manajemen Persekat Tegal Usulkan Sistem Bubble |
![]() |
---|
Dedy Yon dan Rombongan Belajar Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah ke Balikpapan |
![]() |
---|