Berita Batang
Siap Terjun di Dunia Kerja, Peserta BLK Disnaker Batang Ikuti Ujian BNSP
Para peserta Balai Latihan Kerja Dinas Ketenagakerjaan (BLK Disnaker) Kabupaten Batang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti uji
Penulis: dina indriani | Editor: muh radlis
Penulis : Dina Indriani
TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Para peserta Balai Latihan Kerja Dinas Ketenagakerjaan (BLK Disnaker) Kabupaten Batang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti uji kompetensi yang akan diselenggarakan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan diri dan kepercayaan perusahaan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) BLK, Elisiatul Muslimah mengatakan apabila telah mempunyai sertifikat dari BNSP pasti akan lebih banyak dipertimbangkan oleh perusahaan saat membuka kesempatan kerja.
“Mereka harus siap bersaing di dunia kerja yang lebih luas, sekaligus persiapan menyambut adanya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) maupun yang ingin menjadi wirausaha,” ujarnya, Jumat (2/4/2021).
Dikatakannya, dalam waktu dekat para peserta akan mengikuti uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi BNSP Provinsi Jawa Tengah.
“Skema ujian ditentukan berdasarkan skema dari BNSP Pusat, jika mereka lulus akan memiliki sertifikat kompetensi nasional, selain dari BLK Disnaker,” jelasnya.
Adapun pelatihan yang dibuka antara lain: keterampilan menjahit pakaian wanita dewasa, membuat kue dan pengelolaan administrasi perkantoran.
Instruktur pengelolaan administrasi perkantoran, Tinton Ardi Saputro mengatakan setelah mendapatkan pelatihan ilmu tersebut bisa diterapkan di tempat mereka bekerja.
“Apalagi sekarang zamannya kompetensi menjadi yang utama, jadi setelah mengikuti uji kompetensi teman-teman akan mendapat sertifikat dari BNSP, biasanya itu akan lebih dipertimbangkan lagi untuk diterima bekerja,” ujarnya.
Dia menambahkan salah satu materi yang diajarkan tentang pengelolaan arsip, agar tetap terawat dengan baik.
“Kita tadi belajar digitalisasi arsip, yang semula berbentuk berkas dipindai ke dalam digital, lalu disimpan di kartu memori atau cloud storage (penyimpanan awan),” imbuhnya.
Peserta pelatihan pengelolaan administrasi perkantoran, Noni Naila Hanum mengatakan materi yang telah didapat nantinya bisa menjadi bekal untuk menuju dunia kerja, khususnya di perkantoran.
“Pengarsipan secara digital itu kita menscan agar dapat disimpan ke dalam kartu memori, medianya bisa langsung di alat scan atau disambungkan ke komputer juga bisa,” ujarnya.
Ia menyambut positif dibangunnya KITB karena ini merupakan pengalaman pertama baginya dalam bersaing di dunia kerja.
“Semoga setelah pelatihan ini saya direkomendasikan di salah satu perusahaan atau instansi,” pungkasnya.(din)