Berita Kendal
Abdul Mufid Klaim Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Kendal Turun hingga 60 Persen
Angka kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Kendal diklaim mengalami penurunan hingga 60 persen.
Penulis: Saiful Masum | Editor: muh radlis
Penulis: Saiful Ma'sum
TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Angka kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Kendal diklaim mengalami penurunan hingga 60 persen.
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) bakal berupaya menekan angka kekerasan untuk melindungi hak anak menjalani hidup dengan nyaman.
Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada DP2KBP2PA, Abdul Mufid mengatakan, pada 2020 lalu kasus kekerasan terhadap anak mencapai 33 kasus. Turun 60 persen dibanding jumlah kasus pada 2019 sebanyak 53 kasus.
Selain itu, penurunan angka kasus juga dialami pada kasus kekerasan terhadap perempuan. Pada 2020, turun 8 kasus dari 33 kasus yang terjadi sepanjang 2019 menjadi 25 kasus.
"Di awal 2021 ini hingga Maret, jumlah kasus kekerasan terhadap anak mencapai 4 kasus dan kasus kekerasan terhadap perempuan mencapai 6 kasus," terangnya Minggu (4/4/2021).
Kata Mufid, turunnya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan seiring digencarkannya sosialisasi hingga ke tingkat desa. Ditambah, beberapa desa dan kelurahan sudah mencanangkan desa ramah dan layak anak hingga ke tingkat sekolahan.
"Saat ini sudah ada 26 desa di Kabupaten Kendal yang sudah melaunching sebagai desa layak anak. Di tahun 2021 ini akan ada 11 desa lagi yang siap meneruskan jejaknya. Untuk sekolah layak anak, rencananya bakal bertambah menjadi 4 sekolahan," terangnya, Minggu (4/4/2021).
Sementara itu, Manajer Program Yayasan Setara Semarang, Yuli Sulistiyanto mendorong agar pemerintah daerah menggerakkan pencananganan desa layak anak supaya tumbuh cepat. Katanya, dengan pencanangan itu, akan terwujud komitmen bersama semua elemen masyarakat dalam menjaga kondisi lingkungan yang nyaman dan aman bagi anak.
"Sebagai lembaga pemerhati anak, tentu kami akan berupaya mendukung program-program yang pro terhadap anak. Di antaranya melalui desa layak anak, kemudian disusul dengan sekolah layak anak agar tercipta lingkungan yang bagus untuk tumbuh kembang anak," tuturnya. (Sam)