Berita Tegal
Penyalahgunaan Narkoba Meningkat saat Pandemi, BNN Kota Tegal Beberkan Fakta Ini
Penyalahgunaan Narkoba Meningkat saat Pandemi, BNN Kota Tegal Beberkan Fakta Ini
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: yayan isro roziki
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad
TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tegal mengungkapkan, kasus penyalahgunaan narkoba meningkat secara signifikan di masa pandemi Covid-19.
Baik secara nasional maupun regional di daerah-daerah, termasuk di wilayah Kota Tegal.
Kepala BNN Kota Tegal, Sudirman menjelaskan, data dari Polres Tegal Kota, ada sebanyak 37 kasus narkoba yang diungkap selama tahun 2020.
Baca juga: Ajak Cintai Produk Lokal, Wali Kota Tegal Dedy Yon Tunjukkan Sepatu yang Dipakai: Lebih Hemat
Baca juga: Kronologi Pegawai KPK Curi Emas Batangan, Digadai, Jual Warisan Orangtua hingga Akhirnya Dipecat
Baca juga: Razia Narkoba di Lapas Kelas IIA Kendal, Petugas Gabungan Malah Temukan Senjata Tajam
Baca juga: Perwira TNI Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Mau Sikat Bandar Narkoba Malah Keliru Grebek Kolonel
Saat ini tahun 2021, baru bulan ketiga atau Maret, sudah tercatat sebanyak 20 kasus.
Ia menilai, perbandingan angka tersebut memperlihatkan peningkatan yang sangat signifikan.
"Padahal baru Maret, tapi persentasenya sudah 54 persen dari tahun lalu. Sudah sangat signifikan," katanya kepada tribunpantura.com, Kamis (8/4/2021).
Sudirman menjelaskan, peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba terjadi merata di daerah-daerah lain.
Data secara nasional pada 2020, penangkapan sabu-sabu mencapai 1.152 kilogram.
Saat ini baru bulan ketiga pada Maret 2021, penangkapan sabu-sabu sudah 808 kilogram.
Sedangkan untuk ganja, menurut Sudirman, secara nasional pada 2020, penangkapan sebanyak 2.410 kilogram.
Saat ini Maret 2021 angkanya sudah melebihi tahun lalu, mencapai 3.460 kilogram.
"Otomatis di masa pandemi Covid-19 ini penyalahgunaan narkoba meningkat, melihat barang buktinya yang sangat banyak," jelasnya.

Menurut Sudirman, meningkatnya penyalahgunaan narkoba disebabkan tingginya tingkat kestresan masyarakat di pandemi Covid-19.
Terutama masyarakat menengah ke bawah, di kalangan pekerjaan swasta.