5 Berita Populer

5 Berita Populer Pekan Ini: PPNI Kutuk Penganiayaan Perawat - 50 Persen Guru di Pekalongan Divaksin

5 Berita Populer Pekan Ini: PPNI Kutuk Penganiayaan Perawat - 50 Persen Guru di Pekalongan Divaksin

Wartakotalive.com/Istimewa
Kolase foto sosok JT, seorang priapenganiaya perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang, Christina Ramauli S. 

TRIBUNPANTURA.COM - 5 berita populer, menjadi perhatian para pembaca Tribunpantura.com dalam sepekan terkahir ini.

Di antaranya, berkait kasus penganiayaan perawat di RS Siloam Siwijaya Palembang oleh keluarga pasien.

DPP PPNI angkat suara, mengutuk keras peristiwa penganiayaan terhadap perawat yang sedang menjalankan profesinya ini.

Lalu, berita populer lainnya adalah 50 persen guru di Kabupaten Pekalongan telah divaksin.

Sopir bus terancam menganggur selama musim Lebaran 2021, karena adanya larangan mudik dari pemerintah.

Terapis pijat di Sukkoharjo dihukum mati, karena membunuh anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan Solo, dan 6 orang korban lainnya.

Terakhir, berita soal kecelakaan lalu lintas. Di mana mobil pikap di Semarang menabrak angkringan hingga hancur berantakan.

Selengkapnya simak 5 berita populer Tribunpantura.com pekan ini.

1. DPP PPNI Kutuk Keras Penganiayaan terhadap Perawat yang Jalankan Tugas Profesi, Harif Minta Hal Ini

Ketua Umum PPNI, Harif Fadhillah.
Ketua Umum PPNI, Harif Fadhillah. (Istimewa)

Insiden penganiayaan terhadap perawat yang sedang menjalankan tugas masih saja terjadi.

Terbaru, tindak kekerasan dialami oleh seorang perawat Rumah Sakit (RS) Siloam Sriwijaya Palembang, Christina Ramauli Simatupang (28) pada Kamis (15/4/2021) sekitar pukul 13:40 WIB.

Korban dianiaya keluarga pasien, --ditonjok, ditendan, dan dijambak rambutnya-- saat sedang menjalankan tugas profesinya di RS Siloam Sriwijaya.

Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, atas nama seluruh perawat Indonesia, mengutuk keras pelaku tindak kekerasan.

Di samping itu, menginstruksikan kepada DPW PPNI Sumatera Selatan, DPD PPNI Kota Palembang, DPK PPNI RS Siloam Sriwijaya, Bidang Hukum dan Pembedayaan Politik DPP PPNI, dan Badan Bantuan Hukum (BBH) PPNI untuk melakukan langkah-langkah hukum terhadap pelaku kekerasan.

"Tindak kekerasan terhadap Perawat yang sedang menjalankan tugas profesinya merupakan ancaman terhadap keamanan ditempat kerja dan sistem pelayanan kesehatan," kata Harif, dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/4/2021).

"Kekerasan ini juga sangat dikecam komunitas perawat seluruh dunia," imbuhnya.

Selain itu, menurut Harif, PPNI melakukan pengawalan dan pendampingan terhadap perawat pada kasus ini, agar segala sesuatunya berjalan sesuai dengan koridor hukum.

"Kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku dan juga mendorong pihak RS Siloam Sriwijaya melakukan pendampingan dan pengawalan juga kepada perawat yang menjadi pegawainya," ucapnya.

Dituturkan, peristiwa semacam ini sudah beberapa kali terjadi, maka untuk mencegah kejadian serupa PPNI menyerukan kepada pemerintah dan pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan menjamin lingkungan kerja (working environmrent) yang kondusif.

Selengkapnya baca di sini.

2. 50 Persen Guru di Kabupaten Pekalongan Sudah Divaksin, Bagaimana dengan Pelajar? Ini Kata Wawan

Ilustrasi penanaganan Covid-19 di Kabupaten Tegal. Petugas kesehatan sedang bersiap-siap menyuntikan vaksin Covid-19.
Ilustrasi petugas kesehatan sedang bersiap-siap menyuntikan vaksin Covid-19. (Istimewa)

Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan terus melakukan vaksinasi kepada para guru.

Hingga saat ini, 50 persen guru di Kota Santri sudah diberikan vaksin Covid-19.

"Untuk guru sudah dilakukan vaksinasi, terutama yang ujicoba pembelajaran tatap muka (PTM) semuanya sudah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setyawan Dwiantoro, saat dihubungi Tribunpantura.com, Jumat (16/4/2021).

Wawan mengungkapkan dinas kesehatan saat ini tengah menyasar vaksinisasi untuk para guru SMP dan SD.

"Sekitar 50 persen guru sudah kita berikan vaksinasi. Ada 13 ribu dari guru swasta, guru Paud, sampai ke dosen-dosen sudah kita vaksinasi," ungkapnya.

Selengkapnya baca di sini.

3. Larangan Mudik Lebaran 2021, Sopir Bus Terancam Menganggur

Kondisi di Terminal Dukuh Salam Slawi Kabupaten Tegal terlihat sepi dan hanya terdapat bus-bus terparkir, pada Selasa (13/4/2021).
Kondisi di Terminal Dukuh Salam Slawi Kabupaten Tegal terlihat sepi dan hanya terdapat bus-bus terparkir, pada Selasa (13/4/2021). (TRIBUN PANTURA/DESTA LEILA KARTIKA)

Tanggapi larangan mudik lebaran tahun 1442 H mulai 6-17 Mei 2021 supir bus PO Setia Negara, Mastur, mengaku terancam menganggur karena jika kebijakan tersebut benar terlaksana maka ia tidak bisa beroperasi karena tidak ada penumpang.

Hal ini diutarakan oleh Mastur, saat ditemui di pangkalan bus Terminal Dukuh Salam Slawi, Selasa (13/4/2021).

Supir bus yang sudah bekerja selama 15 tahun ini mengaku sudah mengetahui mengenai kabar larangan mudik ini. 

Namun awal informasi yang ia terima mudik masih diperbolehkan tapi hanya 75 persen saja. Kemudian tidak lama muncul informasi baru yang mengatakan melarang mudik lebaran.

Sehingga mulai tanggal 6-17 Mei 2021 seluruh moda transportasi termasuk bus dilarang untuk beroperasi. Inilah yang mengancam Mastur dengan supir bus lainnya karena mereka terancam tidak narik alias menganggur.

"Ya kalau kebijakan larangan mudik benar terjadi kami terancam nganggur tidak ada penghasilan. Karena kami kan sistemnya setoran tiap hari, jadi kalau tidak narik ya kami tidak ada penghasilan apalagi ini dilarang sampai 12 hari," ungkap Mastur, pada Tribunjateng.com.

Dikatakan, setiap harinya bus dari PO Setia Negara yang ada di Terminal Dukuh Salam Slawi dengan tujuan Jakarta dan sekitarnya berangkat paling tidak dua sampai tiga bus.

Kapasitasnya untuk bus yang ada toilet di dalamnya sekitar 43 orang. Harga tiket Rp 120 ribu tiap kursinya.

Saat ini pun kondisi penumpang masih cukup sepi bahkan sejak awal pandemi Covid-19. Ya meskipun tiap hari berangkat, tapi tren nya masih turun dari biasanya sebelum ada pandemi. 

"Sebagai supir dan mewakili teman-teman, ya harapannya tetap boleh jalan atau beroperasi normal seperti biasa. Jadi kebijakan larangan mudik jangan terlaksana, karena kami sangat terdampak dan terancam nganggur," harapnya.

Selengkapnya baca di sini.

4. Terapis Pijat Bunuh Anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Dihukum Mati, PK Yulianto Ditolak MA

Terapis pijat asal Sukoharjo, Yulianto, merencanakan pembunuhan terhadap anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan Solo, Kopda Santoso, dan enam korban lainnya. Yulianto dijatuhi hukuman mati, dan upata PK-nya ditolak MA.
Terapis pijat asal Sukoharjo, Yulianto, merencanakan pembunuhan terhadap anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan Solo, Kopda Santoso, dan enam korban lainnya. Yulianto dijatuhi hukuman mati, dan upata PK-nya ditolak MA. (Istimewa)

Terapis pijat di Sukoharjo membunuh seorang anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup 2 Kandangmenjangan, Solo.

Terapis pijat bernama Yulianto itu akhirnya dijatuhi hukuman mati.

Hukuman mati dijatuhkan terhadap Yulianto karena terbukti membunuh anggota Kopassus, Kopda Santoso, serta enam orang korban lainnya.

Upaya Yulianto membatalkan hukuman mati yang dijatuhkan terhadapnya kandas, setelah Mahkamah Agung (MA) menolak Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan terdakwa.

Pembunuhan pertama dilakukan Yulianto, dengan korban bernama Sugiyono.

Kasus itu terjadi pada 2005.

Pembunuhan itu terkait hutang Rp 40 juta yang diberikan Sugiyono.

Selengkapnya baca di sini.

5. Pick-up Tubruk Angkringan hingga Hancur Berserakan di Semarang, Tiga Orang Luka Parah

Saksi turut mengevakuasi korban kecelakaan, pick-up menabrak angkringan hingga hancur berantakan, di Jalan Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jumat (16/4/2021).
Saksi turut mengevakuasi korban kecelakaan, pick-up menabrak angkringan hingga hancur berantakan, di Jalan Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jumat (16/4/2021). (Istimewa)

Mobil pick-up (pikap) dengan nomor polisi H 1762 SF dengan muatan cat terjang angkringan di Jalan Arteri Soekarno-Hatta, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jumat (16/4/2021) sekira pukul 11.30 WIB.

Tak hanya lapak angkringan (kucingan) mobil pikap juga terjang empat motor yang terparkir. 

Akibat kecelakaan itu tiga korban alami luka parah.

Bahkan istri pemilik kucingan dalam kondisi kritis di RS Citarum.

"Ya tadi pikap hantam kucingan milik Pak Budi Jenggot jelang salat Jumat," terang saksi mata Andre kepada Tribunpantura.com.

Dia merinci, ketiga korban masing-masing Sri Mulyani istri dari pemilik kucingan.

Korban alami luka parah di bagian kepala.

Dua korban lain masing-masing dua pria yang bekerja sebagai tukang becak dan kuli panggul.

"Saat kejadian pemilik angkringan  ngojek karena nyambi Ojol sehingga istrinya yang melayani pembeli."

"Sedangkan dua korban mereka tengah makan siang," paparnya.

Dia mengungkapkan, kejadian bermula saat pikap melaju dari arah timur ke barat.

Keterangan dari para warga kecepatan pikap diperkirakan sekitar 80 kilometer per jam.

Setiba di lokasi pikap hilang kendali hingga membanting stir ke kiri.

Sebelum tabrak angkringan pikap terjang empat motor lalu menerjang lapak angkringan hingga hancur berserakan.

"Total motor yang rusak ada empat terdiri Mio, Vario,Beat dan Revo," katanya.

Sementara itu, saksi Lina menjelaskan, sempat kaget mendengar suara benturan keras di depan tempatnya bekerja.

Selepas dilihat keluar ternyata ada pikap tabrak angkringan.

"Motor saya juga ketabrak bersama tiga motor lain," jelasnya.

Ketika kejadian, lanjut dia, sempat histeris lantaran melihat korban terhimpit dan terlindas pikap.

Penjual angkringan terhimpit gerobak.

Tukang becak perutnya terlindas ban sisi kiri.

Tukang bangunan berada di kolong pikap.

Selengkapnya baca di sini. 

Itulah 5 berita populer Tribunpantura.com pada pekan ini. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved