Tips Berpuasa
7 Tips Sehat Berpuasa dr Dimas Widati Spesilias Gizi Klinik, Simak Selengkapnya
7 Tips Sehat Berpuasa dr Dimas Widati Spesilias Gizi Klinik, Simak Selengkapnya Berikut Ini
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: yayan isro roziki
Penulis : Indra Dwi Purnomo
TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Puasa sehat di masa pandemi tidak jauh beda dengan puasa Ramadan tiap tahunnya, puasa dapat memperbaiki jaringan sel yang rusak.
Berpuasa selama 30 hari, terjadi perubahan-perubahan dalam tubuh kita, antara lain terjadi perubahan irama sirkardian tubuh, perubahan profil lemak dalam tubuh, tubuh dapat merangsang produksi sel darah putih baru.
Inilah yang mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan.
Baca juga: Teh Rambut Jagung Minuman Herbal Kaya Manfaat, Begini Cara Membuat, Gampang Kok!
Baca juga: Anak Bandel Tak Mau Dengarkan Omongan Orangtua, Coba 5 Tips Berikut Ini
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Kanker Payudara Sejak Dini untuk Cegah Risiko
Baca juga: Ibu Hamil Dilarang Makan Durian? Ahli Justeru Ungkap Manfaat Durian untuk Bumil, Begini Faktanya
Kemudian, akan semakin memperkuat tubuh untuk menangkal berbagai infeksi bakteri dan virus serta penyakit lainnya. Setelah makan, 2 hingga 4 jam tubuh mendapatkan energi dari makanan.
Namun, setelah 12 sampai 14 jam, tubuh mulai menggunakan energi yang berasal dari lemak. Itulah kenapa pada saat berpuasa, jika asupan makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh (tidak berlebihan), dapat menurunkan berat badan dan profil lemak tubuh.
Berikut ini tips sehat berpuasa dari dr Dimas Widati, Sp.GK saat ditemui Tribunpantura.com di RSUD Kajen, Senin (26/4/2021).
Simak 7 tips sehat berpuasa selengkapnya:
1. Nutrisi sahur dan buka dengan gizi seimbang
Ketika puasa, tubuh harus mendapat nutrisi yang cukup agar tetap terjaga kesehatannya. Poin terpenting adalah dengan memastikan kebutuhan zat gizi harian terpenuhi saat sahur dan berbuka puasa.
Rata-rata setengah dari kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, 30 persen dari lemak, dan 15 persen dari protein. Memilih jenis lemak yang baik dan mengurangi gorengan akan membuat tubuh lebih bugar.
Lemak baik dapat ditemukan dalam kacang dan biji-bijian, ikan salmon, ikan tuna, ikan sarden, serta buah seperti alpukat dapat membantu melawan peradangan dalam tubuh dan meningkatkan sistem imun. Pastikan sumber karbohidrat berasal dari bahan karbohidrat kompleks dan sedapat mungkin hindari karbohidrat sederhana, seperti gula dan sirup.
Sahur
40 persen dari total kebutuhan sehari (makanan utama) dan jangan pernah melewatkan sahur.
Berbuka
10 persen takjil/makanan ringan saat maghrib,
40 persen makan utama sesudah salat magrib, 10 persen makanan ringan setelah salat tarawih
Untuk mengetahui seberapa banyak kalori yang kita butuhkan, harus tahu dulu status gizinya yaitu dengan menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) kita dengan mengukur tinggi badan dan berat badan. Apakah kita termasuk dalam underweight, normal, over weight dan obesitas.
Asupan Gula: Karbohidrat simpleks mudah diserap tubuh, jika berlebihan akan dimetabolisme menjadi lemak.
Anjuran: 50 gram gula/ 4 sendok gula setiap hari.
Asupan Garam: Banyak makan asin ? (sifat Garam menarik cairan bisa menyebabkan haus). Dianjurkan 1 sdt garam meja/hari (1 sdt garam = 2000 g Natrium).
2. Kebutuhan cairan
Kebutuhan air sangat dibutuhkan saat puasa dan masa pandemi ini untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Asupan air untuk tubuh itu minimal 8 gelas.
3. Tetap beraktivitas
Selama berpuasa, tetaplah melakukan aktivitas yang biasa dilakukan. Hanya saja kurangi aktivitas yang dirasa menguras tenaga.
Puasa bukan berarti tak beraktivitas sama sekali alias benar-benar jadi kaum rebahan.
Saat berpuasa juga masih bisa beraktivitas seperti biasa, misalnya olahraga, bekerja, mengerjakan berbagai pekerjaan rumah, atau aktivitas lainnya.
4. Jaga protokol kesehatan
Di masa pandemi seperti saat ini, tugas bertambah untuk menjaga kesehatan diri selama puasa.
Meskipun puasa tetap harus waspada untuk menjalankan protokol kesehatan.
Satu hal yang harus dijaga adalah protokol kesehatan saat merencanakan buka puasa bersama.
Tetap jaga protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, cuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
5. Olahraga
Bulan Ramadhan seringkali dijadikan alasan untuk tak berolahraga.
Sekilas terlihat masuk akal, karena olahraga membutuhkan tenaga ekstra dan berpotensi membuat lebih cepat haus
Tapi sebenarnya, jangan jadikan hal tersebut alasan enggan berolahraga.
Sejumlah pakar kesehatan mengatakan bulan puasa adalah momen paling tepat untuk meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari.
Disarankan untuk rutin olahraga minimal 30 menit setiap hari.
Waktu terbaik untuk berolahraga adalah 30-60 menit sebelum buka puasa atau 60 menit setelah buka puasa, untuk membantu mempermudah rehidrasi, tentunya dengan intensitas yang disesuaikan, tidak boleh dipaksakan.
Namun, Anda bisa membagi waktu olahraga ini agar tidak terlalu melelahkan, misalnya 15 menit sebelum berbuka dan 15 menit setelah salat tarawih.
Pilih juga jenis olahraga yang tidak begitu memberatkan kala puasa. Sebab, berolahraga terlalu berat menjelang waktu tidur dapat mengganggu kualitas tidur malam.
Lakukan jenis olahraga intensitas ringan sampai sedang, seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda yang masih dapat ditoleransi tubuh.
Tak hanya itu, pakar kesehatan pun mengatakan selain menyehatkan olahraga juga bisa menurunkan berat badan.
Namun, hal ini dapat terwujud jika menjalani olahraga secara rutin dan konsisten, diimbangi konsumsi makan makanan bergizi saat berbuka dan sahur.
6. Tidur yang cukup
Menjaga pola tidur adalah tips puasa yang sangat penting di tengah pandemi coronavirus.
Sebab, kekurangan waktu tidur justru akan melemahkan sistem imun yang dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit.
Studi menunjukkan bahwa orang yang tidak bisa tidur nyenyak atau tidak cukup tidur, lebih cenderung jatuh sakit setelah terpapar virus, seperti virus flu dan pilek.
Kurang tidur juga dapat memengaruhi seberapa cepat pulih dari sakit.
Maka dari itu, pastikan untuk tidur yang cukup setiap hari. Orang dewasa direkomendasikan tidur selama 7-9 jam di malam hari.
Selama berpuasa, anda bisa menyicil kebutuhan tidur ini dengan tidur siang dan tidur malam lebih cepat dari biasanya.
7. Hindari stres
Menghindari stres adalah tips puasa di tengah pandemi virus corona yang sering dipandang sebelah mata.
Saat kita stres, kemampuan sistem kekebalan untuk melawan penyakit berkurang sehingga kita lebih rentan terhadap infeksi.
Sebab, peningkatkan hormon stres kortikosteroid dapat menghambat kerja sistem kekebalan tubuh, misalnya dengan menurunkan jumlah limfosit (sel darah putih yang bertugas melawan patogen penyebab penyakit).
Jadikan bulan Ramadhan yang suci ini sebagai momen untuk anda mengelola dan menghindari stres, seperti dengan rutin beribadah, bermeditasi, berolahraga, hingga melakukan hobi atau aktivitas yang anda senangi. (Dro)
Baca juga: Keluarga Sertu Faisal Awak KRI Nanggala 402 Masih Syok: Bapak-Ibu Nangis Terus, Berharap Mukjizat
Baca juga: 11 Pengendara Tak Bawa Surat Bebas Covid-19, Polisi Lakukan Ini saat Penyekatan Jalan di Tegal
Baca juga: 5 Berita Populer Pekan Ini: Hasil Pilkades Pati Digugat, hingga Pedagang Pasar Moga Buang Tempe
Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol - Barcelona Retas Peluang Juara, Atletico Terpeleset, Madrid Seret