Berita Cilacap
13 ABK Filipina Positif Covid-19, Ganjar Minta Kapal dari Negara Berbahaya Tak Berlabuh di Jateng
13 ABK Filipina Positif Covid-19, Ganjar Minta Kapal dari Negara Berbahaya Tak Berlabuh di Jateng
TRIBUNPANTURA.COM, PURWOKERTO - 13 anak buah kapal (ABK) Filipina diketahui positif Covi-19 saat kapal mereka berlabuh di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.
Kapal pengangkut gula rafinasi tersebut diketahui sempat mampir ke negara India.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta, agar kapal-kapal yang berlayar dari atau sempat mampir di negara-negara berbahaya tak berlabuh di Jateng.
Ganjar meminta otoritas pelabuhan sejak jauh hari telah mengetahui kapal-kapal yang akan berlabuh, khususnya di wilayah Jateng.
"Kalau kemudian kapal-kapal itu berangkat dari negara yang berbahaya, yang jangan (berlabuh)," kata Ganjar saat kunjungan kerja di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Jumat (7/5/2021).
Menurut Ganjar, kapal tersebut sebelumnya sempat mampir di pelabuhan wilayah India.
Seperti diketahui kasus Covid-19 di India kini jadi sorotan dunia.
"Kapal itu kemarin mampir di India, karena mampir jadi berbahaya."
"Dan ternyata setelah kita tes positif Covid-19," ujar Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar meminta, untuk sementara waktu kapal tersebut tidak membongkar muatan di pelabuhan Cilacap.
"Sudah dites semuanya, terus kemudian yang positif sudah diisolasi."
"Dan saya minta untuk tidak dibongkar dulu (muatannya)," kata Ganjar.
Ganjar juga meminta masyarakat tidak perlu resah atas kasus tersebut.
"Rumah sakit sudah merespons, masyarakat tidak perlu resah."
"(ABK) yang lain enggak boleh turun (dari kapal), yang di atas ada yang negatif, tapi enggak boleh turun," ujar Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 13 orang ABK asal Filipina dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 saat akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah.
Kapal pengangkut gula rafinasi itu berlayar dari India 14 April 2021 dan tiba di Pelabuhan Cilacap 25 April 2021.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas IIA Cilacap juga telah mengirimkan sampel genome ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ganjar Minta Kapal dari Negara Berbahaya Tak Berlabuh di Jateng