Berita Semarang

Konflik Dokter RSI Sultan Agung, Direktur Akui Prosedur ILA Tak Dijalankan saat Persalinan Pasien

Konflik antara dokter RSI Sultan Agung Semarang dengan keluarga pasien persalinan hingga kini belum ada penyelesaian.

Editor: m zaenal arifin
Istimewa
JUMPA PERS: Direktur RSI Sultan Agung Semarang, dr Agus Ujianto, menggelar jumpa pers di Aula RSI Sultan Agung Semarang, kemarin. Dalam kesempatan tersebut, dr Agus menjelaskan kronologi permasalahan yang terjadi antara dr Astra dengan keluarga pasien persalinan. (Dok) 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Konflik antara dokter RSI Sultan Agung Semarang, dr Astrandaya Ajie dengan keluarga pasien persalinan, Dias Saktiawan, hingga kini belum ada penyelesaian meski sudah ada permintaan maaf dari keluarga pasien.

Direktur RSI Sultan Agung Semarang, dr Agus Ujianto menjelaskan, masalah tersebut berawal dari istri Dias yang hendak melakukan persalinan.

Istri dosen Fakultas Hukum Unissula itu masuk ke ruang rawat inap rumah sakit dengan jadwal persalinan pada Jumat (5/9/2025).

"Jadwal tersebut didasarkan pada hasil konsultasi dengan dokter S dan dokter Astrandaya Ajie (dr Astra)," kata dr Agus Ujianto, dalam konferensi pers di Aula RSI Sultan Agung Semarang, Senin (15/9/2025).

Karena kondisi pasien yang pernah mengalami keguguran beberapa kali dan untuk mencegah rasa sakit yang berlebihan saat proses persalinan, keluarga pasien kemudian memilih proses persalinan dengan metode Intra Lumbar Analgesia (ILA).

Intra Lumbar Analgesia (ILA) adalah prosedur medis untuk meredakan nyeri dengan menyuntikkan obat pereda nyeri ke dalam cairan serebrospinal di kanal tulang belakang bagian bawah (lumbal), sehingga area pinggang hingga kaki menjadi mati rasa.

Baca juga: Penerbangan Rute Semarang–Kuala Lumpur Dibuka, Perkuat Konektivitas Jawa Tengah dengan Asia Tenggara

Metode ini, juga dikenal sebagai analgesia intratekal atau anestesi spinal lumbal, umumnya digunakan dalam persalinan dan prosedur bedah tertentu karena efeknya yang cepat dan durasi yang terbatas.

Dengan kata lain, metode ILA yaitu teknik pembiusan lokal di area tulang belakang untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan.

Pemilihan metode ILA tersebut, kata dr Agus Ujianto, disepakati dalam perjanjian yang ditandatangani oleh keluarga pasien dan dr Astrandaya Ajie.

Namun, dalam proses persalinan berlangsung, pasien justru melahirkan tidak sesuai prosedur yang disepakati.

"Pasien melahirkan dengan bantuan dr S dan tenaga kesehatan rumah sakit."

"Hal itu dikarenakan dokter Astra datang terlambat sehingga metode ILA tidak dilaksanakan. Saat dokter Astra datang, persalinan sudah selesai," tutur dr Agus.

Dijelaskan, dipilihnya metode ILA dikarenakan setelah mempertimbangkan kondisi istri Dias.

Baca juga: Layanan Eazy Passport Hadir di SMA Nasima Semarang, Disambut Antusias Guru, Siswa, dan Orang Tua

Tanpa metode tersebut, memang dikhawatirkan keselamatan ibu dan bayi terancam.

"Kondisi tersebut kemudian memicu kemarahan saudara Dias kepada dokter Astra. Sehingga terjadilah masalah tersebut," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved