Berita Batang

Usaha Kelompok Eks Migran Banjir Pesanan Kue Kering Jelang Lebaran

Belasan eks pekerja migran yang tergabung dalam usaha kelompok Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Toko Bahasa Mandiri di Desa Kedungmalang

Penulis: dina indriani | Editor: muh radlis
TRIBUN PANTURA/DINA INDRIANI
Para pelaku tenaga kerja mandiri sibuk mempersiapkan pesanan kue kering, Jumat (7/5/2021). 

Penulis : Dina Indriani

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Belasan eks pekerja migran yang tergabung dalam usaha kelompok Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Toko Bahasa Mandiri di Desa Kedungmalang, Wonotunggal kini tengah disibukkan dengan banyaknya pesanan kue kering.

Banyaknya pesanan kue kering tahun ini membuat mereka harus bisa membuat minimal 30 hingga 50 toples kue kering setiap harinya.

"Kalau hari biasa paling orderan hanya masuk 30an toples, ini bisa sampai 300an lebih. Jadi kami target sehari bisa membuat minimal 30 toples bahkan kemarin karena kejar pesanan bisa sampai 50 toples," tutur salah satu TKM, Siru Ruceh saat ditemui di rumah produksi, Jumat (7/5/2021).

Siru menjelaskan meningkatnya pesanan kue kering lantaran pesanan tak hanya datang dari warga setempat.

Namun pesanan dari berbagai instansi perkantoran juga pesanan online di luar Jawa dan Luar Negeri.

"Alhamdulillah karena ada beberapa teman di Hongkong, Malaysia Singapura mereka juga pesan, kemarin baru kami kirim, kalau di luar jawa dikirim ke Riau dan Aceh," ujarnya.

Kue kering yang dibuat berbagai macam diantaranya nastar, kue sagu keju, kue kacang, kastangle yang dihargai dengan kisaran Rp 25 Ribu hingga Rp 49 Ribu bergantung jenis dan ukurannya.

Selain kue lebaran Usaha kelompok Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Toko Bahasa Mandiri juga memproduksi beberapa produk seperti pisang kress, kripik, brownies.

Aneka kue basah dan kering, olahan ketela, dan juga wader Crispy sedangkan untuk produk fashion ada tas piring atau tas sulaman dengan mendapatkan pendampingan dari Disnaker Batang.

Pendamping Kewirausahaan Disnaker Batang, Tatik Setianingsih menjelaskan, di Desa Kedungmalang Wonotunggal ini ada sekitar 13 orang eks pekerja migran yang mengikuti program pendampingan dari Disnaker. 

Melalui program pendampingan dari Disnakertrans Batang mereka dibekali keterampilan berwirausaha di bidang aneka usaha kuliner dan fashion yang sudah berjalan selama tiga tahun.

"Selain itu mereka juga diajari bagaimana cara memanage usaha, mempromosikan produk dan alhamdulillah mereka dari awal cukup antusias," pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved