Berita Kendal

Disporapar Batasi Pengunjung Objek Wisata di Kendal saat Lebaran, Wahyu: Maksimal 30 Persen

Disporapar Batasi Pengunjung Objek Wisata di Kendal saat Lebaran, Wahyu: Maksimal 30 Persen

Penulis: Saiful Masum | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Saiful Masum
Plt Kepala Disporapar Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi, bersama tim Satgas Covid-19 mengecek kesiapan SOP tempat wisata kolam renang di Pantai Cahaya, Minggu (9/5/2021). 

Penulis: Saiful Masum

TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Kendal dipastikan tetap beroperasi saat libur Lebaran Idulfitri 1442H nanti.

Meskipun sejumlah wisata di kabupaten atau kota lain ada yang tutup karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Kebijakan dibolehkannya operasional pariwisata di Kendal disikapi langsung oleh Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dengan menggelar sidak di sejumlah wisata air maupun rekreasi alam.

Sidak dilakukan pada, Minggu (9/5/2021) untuk memastikan penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang diinformasikan benar-benar direalisasikan.

Plt Kepala Disporapar Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, menindaklanjuti arahan dari pemerintah pusat dan provinsi, tempat wisata di Kabupaten Kendal tetap dibuka pada libur Lebaran Idulfitri kali ini.

Akan tetapi, mekanisme operasionalnya lebih diketatkan dari SOP sebelumnya.

Kata Wahyu, destinasi wisata di Kendal diperbolehkan buka saat libur Lebaran dengan memangkas kapasitas pengunjung maksimal 30 persen.

Aturan ini diperketat 20 persen lebih rendah dari SOP sebelumnya yang memperbolehkan pengunjung maksimal 50 persen.

Selain itu, pengelola wisata baik wisata air maupun wisata alam harus membatasi jam operasional maksimal pukul 15.00 WIB.

"Kami juga minta betul-betul kepada semua pengelola wisata agar taat pada SOP yang sudah berlaku."

"Khususnya saat menyambut libur Lebaran Idulfitri ini."

"Sarana cuci tangan seperti air dan sabun jangan sampai kehabisan, pengunjung yang tidak memakai masker jangan diperbolehkan masuk," terang Wahyu.

Khusus wahana air, Wahyu bakal memperketat aturan mainnya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Katanya, setiap kolam renang dengan luasan standar diharapkan menampung tidak lebih dari 50 orang.

Apalagi luasan kolam renang yang lebih kecil.

Ia juga meminta kepada setiap pengelola wisata air baik kolam renang maupun pantai, agar menyiagakan petugas pengawas khusus untuk memantau pengunjung supaya tidak melebihi kapasitas.

Ia berharap kepada pengelola wisata turut membatasi jam operasional bagi pengunjung yang menikmati wahana air setiap jamnya. 

"Kita sudah cek kesiapan di Pantai Ngebum, kolam Renang Tirto Arum, Pantai Indah Kemangi, dan juga Pantai Cahaya."

"Khusus wahana air, sesuai SE kami sudah sampaikan diperhatikan khusus. Kita batasi betul orangnya dan jam operasionalnya."

"Kami juga minta khusus di wahana air ini ada tim satgas yang intens memantau perkembangan agar tetap pada prosedurnya," tegasnya.

Wahyu meminta agar semua pengelola wisata komitmen bersama untuk menjalankan pemantauan dan pengawasan agar semua berjalan dengan baik tanpa menimbulkan klaster baru penyebaran corona. 

Direktur Pantai Cahaya pada PT Wersut Seguni Indonesia (WSI), Yanuar Handoko mengatakan, SOP yang tertera pada surat edaran sudah dipenuhi dengan maksimal.

Katanya, pantai yang berada di Desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari itu hanya menerima 30 persen dari kapasitas ideal 5.000 orang setiap hari. 

Khusus untuk wahana kolam renang, pihaknya membatasi 100 pengunjung setiap jamnya. Pengunjung yang masuk ke dalam satu kolam renang dibatasi 30 orang setiap sesi. Selebihnya harus menunggu giliran sesuai prosedur. 

"Untuk menghibur pengunjung agar tidak jenuh, kami selingi dengan hiburan musik live tanpa penonton. Buat menghibur semua pengunjung di sekitar Pantai Cahaya," ujarnya. 

Terkait aturan main 30 persen kapasitas pengunjung, Yanuar sudah menyiapkan papan informasi di bagian loket terkait update pengunjung di dalam tempat wisata.

Sehingga, pihaknya akan menolak pengunjung apabila kapasitasnya sudah penuh.

"Kita sudah komitmen apabila sudah penuh ya kita minta untuk menunggu. Kalau tidak mau ya terpaksa kita tolak," tegasnya.

Kata Yanuar, pihaknya juga sudah menyiapkan semprotan desinfektan untuk menyemprot setiap kendaraan pengunjung yang akan masuk di area objek wisata

Beberapa tempat cuci tangan turut disediakan bagi pengunjung di setiap sudut objek wisata Pantai Cahaya.

"Kami mencoba fasilitasi wahana rekreasi bagi masyarakat yang tidak pulang kampung. Kami juga menggratiskan anak yang berusia 2 tahun ke bawah dan memberi harga khusus bagi rombongan pelajar," tuturnya. 

Sanksi Tegas Berupa Penutupan Paksa

Meski Bupati Kendal telah mengizinkan tempat wisata buka pada libur Lebaran, Satgas Covid-19 Pemkab Kendal meminta agar semua pengelola wisata komitmen menjalankan SOP yang sudah ditentukan.

Plt Kepala Disporapar Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi menyampaikan, tim khusus sudah dibentuknya untuk mengawasi operasional wisata selama dibuka saat Lebaran

Apabila ditemukan pelanggaran SOP sehingga terdeteksi ada yang terpapar corona, Satgas Covid-19 kabupaten akan menutup paksa tempat wisata. 

Dan apabila ditemukan pelanggaran SOP seperti terjadi kerumunan di atas batas maksimal, hingga jam operasional melebihi batas pukul 15.00, bakal diberikan teguran secara bertahap dari teguran lisan, tertulis, dan teguran tegas hingga berujung pada arah tindak pidana. 

"Kalau cukup krusial bisa ke ranah pidana. Sehingga pengelola harus menyiapkan betul segala sesuatunya dengan maksimal," ujarnya.

Kata Wahyu, tim gabungan dari TNI-Polri, Satpol PP hingga Dinas Kesehatan bakal melakukan patroli secara berkala sepanjang libur Lebaran berlangsung. 

Rencananya, petugas kesehatan bakal melakukan rapid tes antigen secara acak di beberapa tempat wisata. Dengan tujuan untuk memastikan adakah potensi penyebaran Covid-19 di dalamnya. 

"Kami harap lebaran di tengah pandemi Covid-19 ini bisa disikapi dengan bijaksana oleh masyarakat. Sehingga, rekreasi tetap jalan tanpa menimbulkan klaster penyebaran Covid-19 lagi."

"Tantangannya adalah konsistensi. Semua prosedur tidak boleh terlewatkan, dari pengukuran suhu hingga komitmen kapasitas," ujarnya. (Sam)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved