Berita Kendal
Objek Wisata di Kendal Batalkan Live Music, Antisipasi Timbulnya Klaster Baru Penularan Covid-19
Objek Wisata di Kendal Batalkan Live Music, Antisipasi Timbulnya Klaster Baru Penularan Covid-19
Penulis: Saiful Masum | Editor: yayan isro roziki
Penulis: Saiful Masum
TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Sejumlah pengelola tempat wisata di Kabupaten Kendal akhirnya tidak jadi menampilkan live music saat libur Lebaran Idulfitri 1442H.
Batalnya rencana gelaran live music tersebut sebagai langkah antisipasi timbulnya klaster baru penularan Covid-19, lantaran kerumunan penonton.
Beberapa tempat wisata yang sebelumnya dijadwalkan menampilkan hiburan musik langsung, digagalkan.
Satu di antaranya Pantai Cahaya yang dikelola PT Wersut Seguni Indonesia (WSI) di Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal.
Sebelumnya, pengelola Pantai Cahaya telah menyiapkan panggung kecil yang akan digunakan untuk pentas musik sebagai sarana menghibur pengunjung.
Bahkan, pihak pengelola telah meminta izin dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) serta Satgas Covid-19 Kabupaten Kendal untuk melangsungkan live musik.
Tim Satgas dan kedinasan pun sudah meninjau persiapan protokol kesehatannya sehari sebelum libur Lebaran.
Konsep tersebut akhirnya berubah pada hari H Lebaran. Pihak pengelola Pantai Cahaya tidak mau ambil risiko lebih dalam dengan kembali mengetatkan protokol kesehatan di dalam wisata.
Termasuk menggagalkan rencana pentas musik langsung di salah satu sudut wisata.
"Rencananya, di Pantai Cahaya ini pada libur Lebaran akan menggelar hiburan musik pengisi suasana berupa organ tunggal dan gitar seruling (tarling)."
"Namun, kami batalkan. Kami meminta maaf kepada semua sahabat Pantai Cahaya," terang Direktur PT WSI, Yanuar Handoko, Minggu (16/5/2021).
Menurut Yanuar, dibatalkannya acara hiburan musik itu setelah pengelola Pantai Cahaya mendapatkan banyak masukan dari berbagai pihak. Khususnya dalam rangka pencegahan Covid-19.
Sejumlah pembatasan kegiatan juga telah dipersiapkan sebagaimana aturan yang sudah ditentukan.
Seperti membatasi pengunjung 30 persen dari kapasitas maksimum, membatasi pengunjung di dalam wahana air, dan memperpendek waktu pelayanan wisata hingga pukul 15.00 WB.
"Prinsip kami siapkan semua protokol kesehatannya dengan ketat. Pengunjung dari berbagai daerah silakan datang berlibur di Pantai Cahaya dengan mengikuti protokol kesehatannya."
"Kita juga tutup sementara pintu masuk ketika terjadi lonjakan pengunjung di dalam tempat wisata, nanti baru dibuka kembali," ujarnya.
Meski tak ada hiburan musik, pengunjung Pantai Cahaya tetap bisa menikmati berbagai wahana seperti atraksi lumba-lumba, mini zoo, kolam renang, hingga permainan anak.
Pengelola Pantai Cahaya membatasi jumlah pengunjung hanya 1.500 orang dari total kapasitas ideal mencapai 5.000 orang.
Humas Pantai Cahaya, drh Vian menambahkan, objek wisata Pantai Cahaya dibuka dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
Beberapa tempat cuci tangan disediakan bagi pengunjung di setiap sudut objek wisata, semua pengunjung juga wajib memakai masker saat memasuki kawasan pantai baik di tempat kering maupun wahana air.
"Kami dari pihak pengelola juga melakukan pengawasan ketat terhadap pengunjung yang datang. Jika ada pengunjung yang abai prokes, kami tak segan untuk langsung menegurnya," katanya.
Sejumlah tempat wisata lain seperti Tirto Arum, hingga Pantai Ngebum juga tidak menggelar hiburan musik langsung di lokasi lantai.
Para pengelola hanya mengandalkan spot wisata yang ada selama libur Lebaran Idulfitri.
Terpisah, Plt Kepala Disporapar Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi menyampaikan, sepanjang libur Lebaran, tim Satgas Covid-19 terus melakukan pemantauan dan pengawasan pariwisata di Kendal.
Katanya, hingga Lebaran ke-4 ini belum ada lonjakan pengunjung melebihi batas 30 persen kapasitas yang sudah ditentukan.
"Kami akan terus pantau dan awasi wisata sampai tanggal 23 Mei nanti. Kami juga tegaskan kepada pengelola wisata untuk bersiap mengantisipasi libur Lebaran waktu syawalan. Karena diprediksi bakal terjadi lonjakan pengunjung," terangnya.
Terkait hiburan musik langsung di wilayah wisata, Wahyu dengan tegas melarang kepada semua pengelola wisata tanpa terkecuali.
Ia berharap kebijakan Bupati Kendal yang telah memperbolehkan dibukanya wisata dengan protokol kesehatan ketat dapat dimanfaatkan dengan sebaik dan sebijak mungkin
"Kita harap konsep wisata aman dan sehat tetap dijaga di tengah pandemi Covid-19 ini," ujarnya. (Sam)