Berita Slawi
Gelar Open House Virtual, Bupati Tegal Umi Azizah Sampaikan Pesan Ini
Gelar Open House Virtual, Ini yang Disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: yayan isro roziki
Penulis: Desta Leila Kartika
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Mengawali aktivitas setelah momen libur lebaran, Bupati Tegal Umi Azizah menggelar open house dan halal bihalal secara virtual dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Rumah Dinas Bupati, Senin (17/5/2021).
Tidak sendiri, Bupati Umi juga didampingi oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Tegal, perwakilan dari Polres Tegal, TNI, Kejari, dan lain-lain.
Pada kesempatan ini, selain saling mengucapkan selamat lebaran dan mohon maaf lahir batin, Bupati Umi juga menyampaikan mengenai jumlah pemudik di Kabupaten Tegal pada momen lebaran 1442H/2021.
"Pada momen libur lebaran tahun ini, jumlah pemudik di Kabupaten Tegal sebanyak 20 ribu orang."
"Jumlah tersebut jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pemudik tahun 2020 lalu sebanyak 65 ribu orang."
"Menurunnya jumlah pemudik kemungkinan dipengaruhi adanya kebijakan larangan mudik," jelas Umi, pada Tribunjateng.com.
Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, Umi menuturkan segala bentuk kegiatan termasuk halal bihalal harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Jika memang berjauhan atau beda kota (wilayah) bisa melaksanakan halal bihalal secara virtual.
Termasuk rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke-420 Kabupaten Tegal Selasa (18/5/2021) besok pun dilakukan secara sederhana dan tetap menerapkan prokes ketat.
"Terkait objek wisata Guci kemarin memang sempat ditutup, tapi bersifat sementara karena untuk meminimalisir terjadinya kerumunan pengunjung dan menekan penyebaran Covid-19," ungkapnya.
Sementara itu, dalam acara halal bihalal virtual ini Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada kepala daerah dan forkopimda yang sudah mempersiapkan segala sesuatu kaitannya supaya masyarakat tidak mudik.
Menurut Ganjar, sesuai catatan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jateng, kurang lebih ada 600 ribu masyarakat masuk area Jawa Tengah.
Namun ia berpesan supaya tetap waspada, siapkan sumber daya manusia (SDM) dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk antisipasi .
Termasuk bertindak tegas jika ada objek wisata yang ramai dipadati pengunjung sehingga menimbulkan kerumunan, maka langsung tutup saja.
"Kejadian di beberapa tempat wisata yang ramai sampai menimbulkan kerumunan segera dibereskan bila perlu ditutup. Inilah yang bisa dilakukan untuk mengamankan masyarakat dari Covid-19."
"Sehingga saya minta tolong kepala daerah saling bersinergi untuk mengontrol tempat-tempat utamanya wisata," pesan Ganjar. (dta)
