Berita Semarang
Bidan Ungkap Kondisi Bayi Perempuan dalam Kardus Sepatu di Semarang, Dilahirkan Baru Dua Jam Lalu
Bidan Ungkap Kondisi Bayi Perempuan dalam Kardus Sepatu di Semarang, Dilahirkan Baru Dua Jam Lalu
Penulis: iwan Arifianto | Editor: yayan isro roziki
Penulis : Iwan Arifianto
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Warga menemukan bayi perempuan dalam kardus bekas sepatu, yang diltekkan di bawah tiang listrik, turut Jalan Mega Raya 3, Beringin, Ngaliyan, Kota Semarang, Jumat (25/6/2021) sekira pukul 14.30 WIB.
Bayi perempuan dalam kardus sepatu tersebut saat ini dalam kondisi sehat.
Bayi sudah mendapatkan perawatan medis di Klinik Pratama Annisa, Beringin, Ngaliyan.
Bayi selanjutnya dibawa ke RS Tugu untuk mendapatkan perawatan yang lebih layak.
Bidan Klinik Annisa, Sartini mengatakan, bayi dalam kondisi sehat dan normal.
Berat bayi 2,7 kilogram dan tinggi badan 47 sentimeter.
Usia kehamilan ibu bayi antara 39 minggu hingga 40 minggu.
"Sampai klinik darah di tubuh bayi sudah kering."
"Tali pusar masih bagus sehingga masih bisa diselamatkan," paparnya kepada Tribunpantura.com.
Dia mengatakan, bayi kini sudah mendapatkan perawatan selayaknya bayi normal dengan memberikan imunisasi dan diberi susu.
Bayi keadaan sangat sehat lantaran mampu menangis keras dan mau minum susu dengan lahap.
"Bayi sangat sehat dan normal," bebernya.
Dia memperkirakan, bayi baru dua jam dilahirkan sebelum diketemukan.
Sampai ke klinik sekira pukul 14.30.
Berarti diprediksi bayi dilahirkan pukul 13.00.
"Ya baru dua jam dilahirkan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, bayi perempuan masih bertali pusar ditemukan dibungkus kardus sepatu merek Diadora warna merah di Jalan Mega Raya 3, Beringin, Ngaliyan, Kota Semarang, Jumat (25/6/2021) sekira pukul 14.30 WIB.
Bayi diletakan di bawah tiang listrik, dekat semak belukar yang jauh dari pemukiman warga.
Beruntung ada warga yang melintas dan mendengar tangisan bayi.
"Saya mendengar tangisan bayi, setelah diperiksa benar di situ ada bayi," ujar saksi mata Mustofa kepada Tribunpantura.com.
Dia lantas melaporkan kejadian itu ke pos satpam Perumahan Panorama Banjaran, Beringin, Ngaliyan yang hanya berjarak sekira 100 meter dari lokasi kejadian.
Selepas itu satpam bersama warga mengamankan bayi itu di pos satpam.
Warga bergegas mengamankan bayi lantaran di dekat lokasi kejadian ada beberapa ekor anjing.
"Kami takut bayi itu bisa celaka akibat digigit anjing," ungkapnya.
Kondisi bayi, lanjut dia, dipenuhi oleh semut.
Bayi menangis histeris kesakitan dan kehausan.
Selepas melakukan pertolongan pertama sebisanya, warga lantas membawa bayi ke klinik terdekat yakni Klinik Pratama Annisa.
"Kami sudah bawa ke klinik bersama Bhabinkmtibmas," paparnya.
Kejadian itu masih diselidiki oleh pihak Polsek Ngaliyan.
Beberapa petugas kepolisian sudah terjun ke lokasi untuk oleh tempat kejadian perkara.
Informasi yang dihimpun Tribunpantura.com, bayi perempuan itu diperkirakan dilahirkan dua jam sebelum ditemukan.
(Iwn)