Berita Kendal

Ketersediaan Oksigen di RSUD dr Soewondo Kendal Cukup untuk Dua Hari Saja

Tingkat konsumsi oksigen di RSUD dr Soewondo Kendal terus meningkat seiring banyaknya pasien Covid-19 yang harus menjalani perawatan.

Penulis: Saiful Masum | Editor: muh radlis
Humas Pemprov Jateng
ILUSTRASI - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melihat ketersediaan oksigen di satu distributor oksigen. 

TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Tingkat konsumsi oksigen di RSUD dr Soewondo Kendal terus meningkat seiring banyaknya pasien Covid-19 yang harus menjalani perawatan.

Dari 123 tempat tidur yang disediakan, kini sudah penuh dihuni pasien Covid-19 dengan rata-rata mengalami gejala sesak pernapasan.

Plt Direktur RSUD dr Soewondo Kendal, dr Budi Mulyono mengatakan, pasokan oksigen di RSUD Kendal mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Dari sebelumnya mencapai 60.000 liter sekali suplai, kini hanya berkisar 30.000 - 40.000 liter saja.

Jumlah ini berpengaruh pada tingkat penggunaan oksigen yang diperhitungkan hanya cukup untuk 2 hari saja. Mengingat tingkat konsumsi oksigen di RSUD dr Soewondo Kendal mencapai 18.000 - 20.000 liter setiap harinya.

"Biasanya sekali suplai oksigen di RSUD Kendal 60.000 liter. Ini cukup untuk 3 hari setelah terjadi lonjakan kasus sejak Juni. Sekarang suplainya berkurang cukup untuk dua hari saja," terangnya, Minggu (11/7/2021).

Budi mengatakan, suplai oksigen di RSUD Kendal seharusnya sampai pada sore ini, maksimal Minggu malam. Dengan itu, persediaan oksigen akan terjaga aman untuk membantu kebutuhan pasien Covid-19 dan pasien umum.

"Pasukan oksigen di RSUD kalau terlambat bahaya karena saat ini kebutuhan meningkat. Kita akan tunggu suplainya paling tidak sore ini harus datang. Kita mengandalkan PT Samator Kaliwungu, karena PT Surya Gas di Tangerang juga menyuplai kebutuhan di banyak tempat," tuturnya.

Dr Budi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Kendal menerangkan, saat ini angka kasus Covid-19 aktif di Kendal mencapai 1.273. Jumlah ini turun 27 kasus dibanding beberapa hari terakhir yang meningkat 140 kasus dalam 3 hari.

Sejumlah tempat tidur isolasi Covid-19 di RSUD penuh. Bahkan, masih ada 15 pasien yang masih mengantre di UGD.

Sejumlah tempat isolasi di rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC) pun sudah mencapai 90 persen. Dari total 45 kamar yang ada, tinggal menyisakan 6 kamar di lantai 3.

Pihak RSDC mulai berupaya menggabungkan 2 pasien dalam satu kamar. Dengan ketentuan, satu keluarga atau sesama jenis dengan tingkat gejala yang sama. Sehingga diharapkan dapat menyetabilkan ketersediaan tempat isolasi agar bisa digunakan secara bergantian.

"Perputarannya juga masih cepat, ada yang sembuh atau meninggal langsung ada gantinya. Di RSDC juga sama, penuh. Sedangkan di lantai 4 dan 5, tingkat pengawasannya akan sulit," ujarnya.

Ia berharap, peran serta masyarakat untuk menekan laju pertumbuhan kasus Covid-19 agar bisa ditekan lebih optimal. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved