Kriminal dan Hukum
Stres Kuliah Terancam DO, Mahasiswa di Kendal Nekat Edarkan Narkoba, Dijual ke Teman Nongki
Stres Kuliah Terancam DO, Mahasiswa di Kendal Nekat Jadi Pengedar Narkoba, Dijual ke Teman Nongki nongkrong
Penulis: Saiful Masum | Editor: yayan isro roziki
Seorang mahasiswa sebuah kampus di Semarang asal Kendal, UA, stres kuliahnya tak kunjung lulus, dan bahkan terancam drop out (DO). Stres terancam DO, UA malah memilih jadi pengedar narkoba, jenis tembakau gorila. Barang haram itu ia jual ke teman-teman nongki alias nongkrongnya.
TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kendal berhasil membekuk seorang mahasiswa berinisial UA (22) yang kedapatan mengedarkan narkotika jenis tembakau gorila.
UA ditangkap di rumahnya di Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, pada pertengahan Juni lalu beserta barang bukti 11,92 gram tembakau gorila seharga Rp575.000.
Kepala BNN Kendal, Anna Setiyawati mengungkapkan, UA merupakan seorang mahasiswa di perguruan tinggi di Kota Semarang.
Petugas melakukan penangkapan sesaat setelah tersangka menerima kiriman paket berisi tembakau gorila dari Tangerang.
Kata Anna, tersangka mengaku stres mengahadapi perkuliahan yang tak kunjung selesai.
Sementara ia saat ini berada di semester akhir sebelum dilakukan drop out (DO) apabila tidak bisa menyelesaikan skripsinya.
"Tersangka UA mengaku stres karena kuliah gak selesai-selesai."
"Kemudian pesan tembakau gorila melalui online dan diantarkan lewat jasa pengiriman barang," terangnya saat ungkap kasus di kantor BNNK, Rabu (14/7/2021).
Anna menerangkan, penangkapan UA didasarkan atas pengaduan masyarakat tantang dugaan adanya pengedaran narkotika di wilayah Kecamatan Kangkung.
Informasi itu ditindaklanjuti dengan penyelidikan hingga berhasil menangkap tersangka UA.
Lebih lanjut, kata Anna, tersangka mengaku sudah dua kali memesan barang dengan jenis yang sama.
Akan tetapi belum pernah mengkonsumsi langsung, hanya sekadar mengedarkan kepada teman-teman terdekatnya saja.
Pada penerimaan paket yang kedua, tersangka berhasil diringkus beserta barang bukti 11,92 gram, dan beberapa barang bukti pendukung seperti handphone dan bungkus barang.
Tembakau gorila atau tembakau sintetis ini, oleh tersangka juga diedarkan di kalangan teman dekatnya.
Bagi temannya yang hendak membeli, dibandrol Rp20.000 - Rp25.000.