Berita Jateng

Begini Cara Pelaku Usaha Tusuk Es Krim di Purbalingga Bertahan saat Pandemi

Adanya beberapa pabrik pengolahan kayu lapis tersebar di Kabupaten Purbalingga. Tak jarang pabrik pengolahan kayu itu menghasilkan limbah.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
IST
Seorang pekerja saat menggarap limbah pabrik pengolahan kayu lapis menjadi tusuk es krim, Selasa (13/7/2021). 

TRIBUNPANTURA.COM, PURBALINGGA - Adanya beberapa pabrik pengolahan kayu lapis tersebar di Kabupaten Purbalingga.

Tak jarang pabrik pengolahan kayu itu menghasilkan limbah.

Namun bagi Yuli Handayani (46) keberadaan limbah-limbah ini dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang bernilai ekonomi.

Limbah kayu lapis diolah menjadi kerajinan tangan berupa stik atau tusuk es krim yang dapat lebih bernilai jual.

Yuli yang juga merupakan isteri dari Pelda Margiyono anggota Koramil 06/Kemangkon Kodim 0702/Purbalingga memanfaatkan limbah itu lebih dari 10 tahun.

Tidak tanggung-tanggung usaha yang telah  digelutinya turut dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga di sekitar.

Terutama di tempat tinggalnya yaitu di Desa Toyareka, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga.

"Ada sekitar 400 sampai dengan 500 orang yang bekerja dari rumah saya dan kemudian setor hasil kerjanya kepada kami.

Kami menerapkan sistem plasma baik bahan baku, alat dan kebutuhan lainnya kami yang sediakan dan setelah jadi kami membeli hasil pekerjaan mereka," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (14/7/2021).

Adanya Pandemi Covid-19 ini turut menghancurkan berbagai sendi kehidupan.

Tak terkecuali sendi ekonomi, hal ini juga turut dirasakan Yuli karena berkurangnya order stik es krim miliknya dari para pembeli yang biasa dipasoknya.

"Dalam sebulan sebelum pandemi kami dapat kirim ke pembeli yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia sebanyak 5-6 truk.

Namun saat ini kami hanya dapat mengirim 2 truk dalam sebulan karena pesanan yang sepi," ungkapnya.

Terkait bagaimana nasib karyawannya, Yuli mengungkapkan dirinya tetap berupaya saling bertahan meski dimasa yang mulai dirasa sulit.

Ia mengaku karyawan tetap bekerja dari rumah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved