Dugaan Korupsi Banjarnegara
Kepala DPUPR Banjarnegara Bungkam, Petugas KPK Bawa Dua Koper Hitam dari Kantor Bupati
Seusai Geledah Kantor Bupati Banjarnegara, Petugas KPK Bawa Dua Koper Hitam. Kepala Dinas DPUPR Banjarnegara Bungkam
Penulis: khoirul muzaki | Editor: yayan isro roziki
Kepala DPU-PR Banjarngara bungkam, seusai petugas KPK menggeledah kantornya atas dugaan kasus korupsi. Sementara, setelah selesai menggeledah kantor Bupati Banjarnegara, petugas KPK mengangkut dua koper hitam.
TRIBUNPANTURA.COM, BANJARNEGARA - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat memeriksa Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kabupaten Banjarnegara, Senin (10/8/2021).
Ini setelah KPK secara resmi merilis penanganan dugaan kasus tindak pidana korupsi di lingkungan Pemkab Banjarnegara.
Sejumlah petugas berseragam rompi putih KPK tiba di kantor DPUPR menumpang beberapa mobil Toyota Innova hitam berplat AB, sekitar pukul 10.00 Wib.
Baru sekitar pukul 17.30, atau lima jam berjalan, mereka keluar dan pergi meninggalkan kantor.
Pagar kantor ditutup dan dijaga ketat polisi bersenjata.Polisi berjaga di hampir setiap pintu menuju ruang kantor.
Tidak ada yang diperbolehkan masuk, kecuali yang berkepentingan.
Bahkan, awak media hanya bisa mengambil gambar dari luar pagar.
Nyaris tak terlihat aktivitas di dalam kantor yang berjarak sekitar 50 meter dari pagar.
Dari lubang pagar besi yang dijaga polisi, beberapa petugas tampak hilir mudik keluar masuk ruangan kantor.
Dari kejauhan, di balik kaca bening pintu kantor, tampak seorang petugas berompi KPK berpindah dari ruangan satu ke ruangan lainnya sambil menenteng tripod yang telah dipasangi kamera.
Sekitar 7 jam menanti, mereka masuk kendaraan dan melesat meninggalkan kantor, tanpa melempar sepatah kata ke wartawan.
Pagar besi pun dibuka, namun, setelah sekitar 7 jam menanti, wartawan tak menemukan pejabat yang berkompeten untuk diwawancarai.
Harapan untuk mendapatkan konfirmasi dari pejabat terkait kembali muncul ketika Kepala Dinas DPUPR Yusuf Finarso keluar kantor.
Tetapi Yusuf memilih membuang muka. Ia keluar pintu dengan langkah yang terburu.