Penangkapan Teroris di Jateng

Operasi Senyap Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Kendal, Istri Tak Tahu Suami Ditangkap

Operasi Senyap Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Kendal, Istri Tak Tahu Suami Ditangkap

Penulis: Saiful Masum | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Saiful Masum
Rumah Nur Priono Hadi terduga teroris di Kelurahan Bugangin, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal tampak sepi, Jumat (13/8/2021). 

Densus 88 Antiteror bergerak senyap menangkap dua terduga teroris di Kendal. Pengakuan istri dari satu terduga teroris, ia tak tahu suaminya ditangkap, hingga beberapa personel polisi datang ke rumah untuk melakukan penggeledahan.

TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan dua orang warga Kabupaten Kendal terduga teroris.

Keduanya diketahui bernama Nur Priono Hadi warga Kelurahan Bugangin dan Bambang Budiono warga Kelurahan Kebondalem Kecamatan Kota Kendal.

Tim Densus 88 dikabarkan mengamankan dua orang terduga teroris pada, Jumat (13/8/2021) waktu Subuh. 

Nur Priono Hadi ditangkap di rumah kontrakannya di Kelurahan Bugangin dan Bambang Budiono ditangkap di rumahnya, di Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Kota, Kendal saat hendak berangkat menuju tempat ibadah untuk salat subuh.

Keduanya dikabarkan langsung dibawa ke Kota Semarang, sementara rumah keduanya digeledah personel Densus 88.

Penangkapan ini berjalan senyap tanpa diketahui warga sekitar.

Bahkan, istri Nur Priono Hadi, Nur Hariani mengaku sebelumnya tidak mengetahui kalau suaminya ditangkap.

Kata Nur, pagi itu suaminya berangkat duluan menuju musala untuk menunaikan salat Subuh berjamaah.

Seperti biasa, Nur mengikuti suaminya sesaat setelah sang suami keluar rumah.

"Saat sampai di musala, tidak ada sandal suami saya. Waktu itu saya berpikir apa suami saya salat Subuh di masjid," terangnya.

Nur melanjutkan, sepulang dari musala, ia juga tidak mendapati suaminya di rumah.

Sementara sepeda motor, dompet, handphone suaminya masih ada di rumah.

Ia pun mengaku baru mengetahuinya saat ada petugas kepolisian datang untuk menggeledah rumahnya. 

"Paginya, ada yang datang dan bilang kalau suami saya ditangkap karena masuk jaringan Jamaah Islamiyah."

"Saya juga ditanya-tanya, tetapi saya jawab tidak tahu. Lalu polisi melakukan penggeledahan," tuturnya.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved