Penangkapan Teroris di Jateng
Terduga Teroris di Tembalang Semarang Terkenal Sumbu Pendek Pemarah, Begini Kesaksian Tetangga
Terduga Teroris di Tembalang Semarang Terkenal Sumbu Pendek Suka Marah, Begini Kesaksian Tetangga
Penulis: iwan Arifianto | Editor: yayan isro roziki
Di rumah tersebut ia tinggal bersama seorang istri dan enam orang anak dengan anak pertama sudah berstatus mahasiswa.
"Istrinya yang mengajar ngaji, kalau Pak Djoko setiap harinya aktif di kegiatan sebuah lembaga sosial di Jatisari. Rumahnya beliau juga baru direnovasi bantuan dari RTLH Pemrov Jateng," bebernya.
Tak ada orang asing yang kerap mendatangi rumah tersebut. Terduga juga diketahui jarang melakukan perjalan ke luar kota.
Ia banyak menghabiskan waktunya di wilayah sekitar.
"Dulu pernah kerja sales kacamata, kaus kaki, kalau sekarang serabutan biasanya buruh nukang di rumah tetangganya," terangnya.
Ia menjelaskan, penangkapan terduga dilakukan selepas salat subuh oleh beberapa orang berpakaian preman.
Selepas penangkapan yang dilakukan secara senyap tersebut, sejumlah barang bukti disita dari rumah terduga.
Anggota Densus 88 melakukan pengeledahan di rumah terduga, Jumat (13/8/2021) sekira pukul 10.30.
Setelah melakukan pengeledahan sekira satu jam, anggota Densus membawa sejumlah barang di antaranya empat handphone jadul, dua handphone android, lima buah buku, dua buku rekening, peta, dan dua lembar kertas.
"Yang saya tahu hanya itu, tadi istri dan anak-anak terduga masih tampak syok saat pengeledahan," ujarnya.
Tetangga korban, Oksi menjelaskan, tak menyangka terhadap kejadian penangkapan terduga teroris.
"Rumah saya satu gang dengan Pak Djoko, tak pernah menjumpai orang asing di sekitar rumah tersebut. Orangnya juga ringan tangan suka membantu tetangga," terangnya.
Sementara itu, Djoko Soewarno ternyata masih tercatat sebagai warga Jalan Sadewa 7, RT 1 RW 4, Pendrikan Lor, Semarang Tengah, Kota Semarang.
Ketua RT 1/RW 4 Pendrikan Lor, Surahman menuturkan, warga atas nama Djoko Soewarno memang pernah menjadi warganya namun sudah tiga tahun lalu mengajukan surat pindah ke daerah Wonolopo Mijen.
"Pak Djoko itu asli Gajah, Gayamsari, tapi alamat lengkapnya ga tau. Istrinya yang asli sini."