Berita Pendidikan
Kabupaten Semarang Bersiap Uji Coba PTM di Sekolah, Sukaton: Anak Sudah Bosan Belajar Daring
PPKM Level 3, Kabupaten Semarang Bersiap Uji Coba PTM di Sekolah, Sukaton: Anak Sudah Bosan Belajar Daring
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, UNGARAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang bersiap melalukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah menyusul turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 4 ke level 3.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan rencana uji coba PTM juga mengacu Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 34 tahun 2021 karena status PPKM Kabupaten Semarang turun ke level 3.
"Sesuai dengan Inmendagri tersebut, pelaksanaan PTM nanti belum akan dilaksanakan secara penuh."
"Tapi, masih dengan sejumlah pembatasan serta penerapan protokol kesehatan ketat," terangnya kepada Tribunpantura.com, saat meninjau vaksinasi di PT Sidomuncul Tbk, Jumat (20/8/2021)
Menurutnya, selama uji coba PTM baik sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan maupun Kementerian Agama dibatasi maksimal 50 persen kapasitas.
Kemudian, untuk sekolah luar biasa (SLB) maksimal diikuti lima orang peserta didik.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo menambahkan ketentuan pelaksanaan PTM nanti aktivitas di kelas maksimal sampai pukul 11.00 WIB.
"Itu mengacu SKB Empat Menteri, bahwa kebijakan pelaksanaan PTM diberikan dengan batasan maksimal 50 persen dan kegiatan di sekolah hanya sampai pukul 11.00 WIB," katanya
Sukaton menyampaikan, terkait dengan kebijakan dimulainya PTM telah beberapa hal pendukung telah dipersiapkan mulai sarana dan prasarana pendukung prokes di sekolah.
Dia menyatakan, para pengajar di Kabupaten Semarang seluruhnya telah disuntik vaksinasi Covid-19.
Total sekolah yang akan melakukan uji coba PTM nanti berjumlah 503 sekolah.
"Untuk SD negeri ada 455 sekolah sedangkan jenjang swasta 48 sekolah."
"Besok kami juga akan memantau langsung uji coba PTM semoga berhasil dengan baik karena anak-anak juga sudah mulai bosan belajar daring," ujarnya. (ris)