Kriminal dan Hukum
Terungkap, Terduga Pembunuh Wanita Hamil 8 Bulan di Semarang Sempat Injak Kepala Korban
Prarekonstruksi Wajah Pembunuh Wanita Hamil 8 Bulan Tertunduk Lesu. pembunuh wanita blora hamil 8 bulan pasangan sendiri semarang injak kepala korban
Penulis: iwan Arifianto | Editor: yayan isro roziki
Wajah terduga pembunuh wanita hamil 8 bulan di Semarang, tertunduk lesu saat jalani pra-rekonstrusi. Terungkap fakta baru, pelaku sempat menginjak kepala korban.
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Wajah Agung Dwi Saputro (18) warga Gebang, Banjarsari, Kota Surakarta hanya bisa tertunduk lesu saat digiring Resmob Polrestabes Semarang untuk pra-rekontruksi pembunuhan terhadap kekasihnya sendiri, di sebuah kamar kos di Gisikdrono, Semarang Barat, Jumat (20/8/2021).
Terduga pelaku nekat melakukan pembunuhan terhadap pasangannya Silvi Ayu Nugraha (22) warga Blora yang sedang hamil delapan bulan.
Menurut sumber informasi di kepolisian, pelaku nekat membunuh kekasihnya lantaran cinta mereka terhalang restu orangtua.
Pra-rekontruksi berlangsung dari pukul 21.24 WIB hingga pukul 21.40.
Dalam pra-rekontruksi tersebut terungkap fakta baru yakni terdua pelaku sempat menginjak kepala korban menggunakan lutut.
Hal itu didukung dari hasil autopsi yang menunjukan luka di bagian kepala.
Wakasatreskrim Polrestabes Semarang AKP Agus Supriyadi mengatakan, kasus temuan mayat wanita hamil di kos tersebut ada indikasi pembunuhan.
"Betul ada indikasi pembunuhan. Terduga pelaku sudah kami amankan," katanya kepada Tribunjpantura.com, Jumat (20/8/2021) malam.
Pelaku kini sudah digiring ke Satreskrim Polrestabes Semarang untuk pendalaman kasus tersebut.
Mulut korban berbusa
Silvi Ayu Nugraha (22) wanita asal Blora ditemukan meninggal dunia di kamar kos nomor 2 lantai dua Jalan Condrokusumo RT 8/RW 5 Gisikdrono, Semarang Barat, Jumat (20/8/2021) sekira pukul 13.00 WIB.
Kejadian itu sempat membuat warga geger lantaran korban sedang hamil sekira delapan bulan.
Mayat korban dievakuasi oleh ambulance pada pukul 18.00 ke RSUP Kariadi Semarang.
"Iya korban sedang hamil kira-kira delapan bulan."
"Saya dipanggil pasangan korban bernama Agung untuk menolong korban yang tergeletak di kamar," terang saksi mata, Andito kepada Tribunpantura.com.
Menurutnya, kondisi korban mukanya sudah menghitam.
Ada cairan berbusa keluar dari mulut korban.
"Saya cek mbaknya sudah meninggal dunia," paparnya.
Cinta terhalang restu orangtua
Sumber lain, masih dari anggota Polrestabes Semarang, alasan pelaku berani melakukan pembunuhan lantaran keluarga belum merestui hubungan keduanya.
Terduga pelaku atau kekasih korban lantas menyuruh korban menggugurkan kandunganya.
"Info sementara korban disuruh menggugurkan kandungan sama terduga pelaku."
"Ini karena orangtuanya gak setuju sama hubungan mereka," ungkap sumber tersebut.
(Iwn)