Berita Jateng

Gus Najib Bangun Pusat Pengajian Masyarakat Terbesar di Brebes Selatan

Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah 2, Benda, Sirampog, Brebes, yang juga Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Tengah

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
IST
Pengurus KIC berfoto bersama di usai peletakan batu pertama pembangunan KIC 2 di Desa Kaliwadas, Bumiayu, Brebes. 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah 2, Benda, Sirampog, Brebes, yang juga Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Tengah, Dr KH Ahmad Najib Afandi atau Gus Najib membangun Aswaja Center Majelis Taklim dan Pesantren Virtual Kanzul Ilmi Center 2 (KIC) di Desa Kaliwadas, Bumiayu, Brebes.

Doa bersama dan peletakan batu pertama KIC 2 dihadiri tokoh masyarakat, Muspika Bumiayu dan pengurus MWC dan ranting NU Bumiayu.

Kanzul Ilmi Center (KIC) adalah Majelis taklim dan pusat pengajian masyarakat terbesar di Brebes selatan.

Seperti diketahui, untuk KIC 1 terletak di Dukuh Talok Desa Dukuhturi, Bumiayu, Brebes.

Dalam keterangan tertulis, Gus Najib menuturkan, KIC hadir sebagai rumah umat dan masyarakat semua kalangan dan kelompok.

Jemaah KIC berasal dari beberapa daerah di Brebes bagian selatan atau Bumiayu dan sekitarnya.

"Semua ini dilakukan sebagai bukti takzim kepada sang guru yaitu masyayikh Lirboyo yang telah memerintahkan agar membangun pesantren secara mandiri," kata Gus Najib yang juga penasehat Generasi Muda NU (GMNU) Jateng ini.

Ia juga menceritakan sebab kemauannya yang kuat dalam berdakwah di kalangan masyarakat kampung dan desa-desa, bukan di kampus atau kota besar.

Menurutnya, banyak orang pintar dan alim tidak mau berdakwah di kampung hanya karena tidak ada fasilitas mewah dan tidak terkenal.

Ia justru lebih nyaman dan merasa berhasil mengajar masyarakat bawah daripada mendidik mahasiswa di kampus.

Karena itu, ia selalu menolak tawaran mengajar di kampus luar kota, sedangkan ia merupakan lulusan S3 luar negeri yakni dari Maroko.

"Banyak pengajian dan majelis ilmu di desa-desa yang hanya mengajarkan fadilah-fadilah atau keutaman ibadah.

Belum menyentuh persoalan fikih, karena itulah materi fikih menjadi ciri khas pengajian di KIC," ucap putra dari mendiang Kiai Afandi Abdul Muin Syafi' Indramayu ini.

Camat Bumiayu, Eko Purwanto, dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran dan fungsi dakwah KIC di Brebes selatan.

"Dengan kehadiran dan kegiatan keagamaan KIC yang terjadwal diyakini akan mampu membantu program pemerintah dalam menangani kenakalan remaja baik pornografi, narkoba dan HIV AIDS," kata Eko.

Ia menambahkan bahwa warga Brebes selatan banyak yang merupalan alumni napi narkoba dan napi lainnya dengan angka tertinggi di wilayah Brebes.

Karena itu, ia atas nama pemerintah sangat mendukung dan bangga dengan dibangunnya KIC 2.

"Kami berkeyakinan dengan melebarkan sayapnya KIC akan mampu dan terus berdakwah santun dan damai.

Semoga akan terus lahir KIC 3 dan seterusnya di berbagai daerah," tegasnya.

Ketua panitia pembangunan, Najib Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan kekagumannya atas kekompakkan dan gotong royong masyarakat yang sangat luar biasa.

"Mulai dari sarana dan konsumsi dan lainnya semua ditanggung masyarakat sekitar.

Ini bukti kekompakkan dan rasa senangnya masyarakat menyambut pembangunan Kanzul Ilmi Center di desanya," ujarnya.

Kegiatan rutin pengajian di KIC dilaksanakan setiap Ahad pagi pukul 07.00-09.00 dengan materi kitab fikih dan tafsir.

Sementara pada Senin malam pukul 19.00-21.30 dengan materi Tasawuf/Minhajul Abidin.

Lalu setiap malam Jumat Legi kitab Adab Al Alim wa Al mutallim.

Pengajian Quran diasuh oleh HIMASAL (Himpunan Alumni dan Santri Lirboyo) Brebes selatan yang dilaksanakan setiap Sabtu, Senin, dan Kamis setiap pulul 16.00 WIB.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved