Kriminal dan Hukum

Polisi Sebut Geng Banten Beruntung saat Bobol Mesin ATM di Semarang, Ini Kata Kombes Djuhandhani

Polisi Sebut Geng Banten Beruntung saat Bobol Mesin ATM di Semarang, Ini Kata Kombes Djuhandhani

Penulis: iwan Arifianto | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Hermawan Handaka
Polisi menunjukkan sebagian barang bukti yang digunakan Geng Banten untuk membobol sejumlah mesin ATM di Jateng, saat konferensi pers "Pengungkapan Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan Modus Merusak Mesin ATM dengan Menggunakan Alat Las dan Alat Bor" di Aula Ditkrimum Mapolda Jawa Tengah, Jumat (1/10/21). 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Polisi menyebut Geng Banten, komplotan spesialis bobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) beruntung saat beraksi membobol mesin ATM Bank Jateng di Gunungpati, Semarang, belum lamaini.

Diketahui, Geng Banten berhasil membobol ATM Bank Jateng dan membawa kabur uang sekitar Rp850 juta.

Mengapa polisi menyebut Geng Banten beruntung, padahal kini dua anggota komplotan tersebut ditembak petugas? Begini penjelasan Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Putro.

Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Putro, menyebut Geng Banten beruntung, lantaran mereka kebetulan berhasil membobol mesin ATM yang belum lama diisi uang.

"Iya mereka beruntung saat beraksi di Gunungpati, Semarang, mereka cuma bejo (beruntung)," kata  Kombes Pol Djuhandhani saat konferensi pers di Kantor Polda Jateng, Jumat (1/10/2021).

Menurutnya, para pelaku beruntung lantaran sebelum melakukan aksinya mereka menyasar mesin ATM secara acak.

Kebetulan mesin ATM Indomaret Plalangan, Gunungpati, ketika dibobol para pelaku belum lama diisi oleh pihak bank.

Sehinga, ketika mereka berhasil membobol mesin ATM, uang yang dibawa kabur sangatlah banyak.

Berbeda dengan aksi-aksi mereka sebelumnya, yang tak berhasil membawa kabur uang hingga ratusan juta rupiah.

Di samping itu, saat beraksi di Gunungpati, Kota Semarang, Geng Banten tak diperkuat anggotanya secara penuh.

"Di Gunungpati pelaku yang beraksi hanya empat orang."

"Dua sisanya warga Grobogan saat di Gunungpati tak ikut beraksi," ucapnya.

Ia menjelaskan, peran para pelaku Para pelaku masing-masing Maskur alias Apung (39) warga Buyut Mekar, Maja, Lebak, Banten berperan penyedia alat las.

Membobol tembok, dan melakukan pengintaian situasi.

Dari perannya  tersebut mendapat imbalan Rp13 juta.

Asep Maulana (42) warga Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jabar.

Ia berperan mengelas mesin ATM, mengaku dapat jatah Rp25 juta.

Munandjat (46) warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan.

Perannya menentukan sasaran ketika terlibat pembobolan.

Sekaligus melakukan pengawasan saat rekan-rekannya beraksi.

Ia mengaku mendapat jatah Rp23 juta.

Muhamad Asri alias Apuy (34) warga Mekarsari, Rangkasbitung, Lebak, Banten.

Berperan sebagai pengawas di area sekitar minimarket. Dapat jatah Rp13 juta.

Suyadi (36) warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan. Peran menjadi pengawas saat temannya beraksi.

Memperoleh uang hasil kejahatan Rp13 juta.

Abdul Rozak warga Tlogorejo, Tegowanu, Grobogan mengaku sebagai pengawas di sekitar lokasi. Dapat jatah Rp13 juta.

Dua tempat yang berhasil dibobol para pelaku yakni di ATM Bank CIMB Niaga dalam Indomaret, Kembangarum, Mranggen, Demak.

Di ATM tersebut, uang sebanyak Rp97 juta digasak pelaku.

Tempat kedua di ATM Bank Jateng, Indomaret Plalangan, Gunungpati, Kota Semarang.

Para pelaku berhasil membawa kabur uang Rp850 juta.

"Uang kejahatan dibagi sesuai perannya. Digunakan pelaku untuk foya-foya dan judi."

"Tapi adapula yang ditabung dan dibelikan tanah," papar Kombes Djuhandhani.

8 hari beraksi kantongi uang hampir Rp1 miliar

Diberitakan sebelumnya, komplotan spesialis pembobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM), Geng Banten mengantongi uang hampir Rp1 miliar, selama 8 hari beraksi di wilayah Jawa Tengah (Jateng).

Kini, Geng Banten yang berisikan 6 orang pencuri spesialis bobol mesin ATM ini telah ditangkap jajaran Ditreskrimum Polda Jateng.

Bahkan, dua orang di antaranya dihadiahi timah panas petugas alias ditembak kakinya, lantaran coba melawan saat hendak ditangkap.

Diketahui, Polda Jateng akhirnya mampu mengungkap komplotan maling spesialis pembobol ATM yang di beraksi di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Komplotan itu dipimpin oleh warga Lebak, Banten.

Mereka menyasar ATM dengan cara dibobol menggunakan mesin Las.

Delapan hari beraksi mereka meraup uang di mesin ATM sebanyak Rp947 juta.

"Iya selepas melakukan serangkaian penyelidikan enam pelaku dari komplotan itu berhasil kami tangkap," papar Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Putro saat konferesni pers di Kantor Polda Jateng, Jumat (1/10/2021).

Para pelaku ditangkap di dua tempat berbeda. 

Dua orang diringkus di Mranggen, Demak. Sisanya ditangkap di Lebak, Banten. 

Dua dari enam pelaku dihadiahi polisi dengan timah panas.

Dua di antara enam pelaku juga merupakan seorang residivis.

"Mereka saling kenal di Salatiga. Terus bersama-sama merancang aksi kejahatan tersebut," ujar Djuhandhani.

Dijelaskan, para pelaku membobol ATM dengan cara dilas di sejumlah daerah.

Meliputi  Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak dan Kota Semarang.

Rinciannya, ATM Kantor Kas Bank BPD Jateng di Godong, Purwodadi.

Di tempat itu idak mendapat hasil karena gas habis, Jumat (10/9/2021) sekira pukul 04.00 WIB.

Aksi kedua di ATM Bank CIMB Niaga yang terletak di dalam Swalayan Indomaret, Kembangarum  Mranggen, Demak, Minggu (12/9/2021) sekira pukul 04.00.

Di tempat itu mendapat hasil uang tunai Rp97.150.000.

Tempat ketiga, di ATM Bank BRI di depan Samsat Ungaran, Kabupaten Semarang.

Tidak mendapat hasil karena gas habis,  Jumat (17/9/2021) sekira pukul 03.00.

Terakhir di ATM Bank Jateng, di dalam Indomaret Plalangan, Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu (18/9/2021) sekira pukul 04.30.

Di ATM tersebut berhasil gasak uang Rp850 juta.

"Empat tempat itu mereka hanya beraksi dalam kurung delapan hari mulai 10 September sampai 18 September," jelasnya.

Ia melanjutkan, para pelaku beraksi dengan membobol toko minimarket dengan alat bor dan linggis.

Lantas merusak mesin ATM dengan menggunakan seperangkat alat las dan bor.

"Uang hasil kejahatan untuk foya-foya. Sisanya kami sita tinggal Rp14,5 juta."

"Pengakuan tersangka masih ada yang disimpan di ATM sekarang masih kami koordinasikan," terang Kombes Pol Djuhandhani.

Dari aksi yang mereka lakukan, para pelaku dijerat Pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke-5 KUH Pidana

"Ancaman  hukuman penjara selama-lamanya 7 (tujuh) tahun penjara," tandasnya.

ATM Bank Jateng di Gunungpati dibobol

Sebelumnya diberitakan, mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank BPD Jateng atau Bank Jateng dalam sebuah toko retail Indomaret, di Plalangan, Gunungpati, Kota Semarang, dibobol kawanan maling, Sabtu (18/9/2021) dini hari.

Toko retail tempat ATM Bank Jateng berada, tak buka 24 jam. Sehingga, saat pembobolan terjadi, toko dalam kondisi tutup tak beroperasi.

Lokasi Indomaret tersebut berada di pinggir jalan raya.

Maling beraksi cukup cerdik, lantaran bekerja dengan rapi.

Mereka awalnya membobol tembok Indomaret sisi selatan.

Diameter tembok yang dibobol sekira 35 sentimeter, cukup untuk dilalui tubuh orang dewasa.

Pembobolan tembok dilakukan tepat di belakang mesin ATM.

Selepas itu, mereka diduga beraksi membobol mesin ATM menggunakan mesin las.

Total uang sebesar Rp849 juta berhasil digasak maling.

"Iya total kerugian segitu," ujar Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP AKBP Donny Lumbantoruan saat dihubungi Tribunpantura.com, Sabtu (18/9/2021). (Iwn)

Baca berita pembobolan mesin ATM oleh Geng Banten di sini.

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved