Berita Karanganyar
Pentas Wayang Kulit Umbul Donga 100 Hari Wafatnya Ki Manteb Soedharsono, 3 Dalang Main Bergantian
Pentas Wayang Kulit Umbul Donga 100 Hari Wafatnya Ki Manteb Soedharsono, 3 Dalang Main Bergantian
Penulis: Agus Iswadi | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, KARANGANYAR - Umbul donga atau kirim doa bertepatan 100 hari wafatnya dalang kondang Ki Manteb Soedharsono digelar di Sanggar Bima, yang terletak di Dusun Sekiteran RT 2/RW 8, Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jumat (8/10/2021) malam.
Umubul donga dan pementasan wayang kulit bertepatan dengan peringatan 100 hari wafatnya Ki Manteb tersebut juga disiarkan secara langsung melalui media sosial.
Doa bersama ini digelar berkat kerja sama beberapa pihak seperti Sanggar Bima yang merupakan rintisan dari Ki Manteb, Pemkab Karanganyar dan Seniman Karanganyar (Sekar).
Dalam kesempatan itu tembang serta langgam karya Ki Manteb turut dipentaskan oleh para pengrawit dan sinden sebelum dimulainya pentas wayang kulit.
Pementasan wayang kulit dengan Lakon Acharya Sudarsana dimainkan oleh tiga dalang secara bergantian untuk mengenang sosok yang dijuluki dalang setan tersebut.
Tiga dalang itu yakni Ki Cahyo Kuntadi, Ki Sutoyo dan Ki Waluyo Notocarito.
Anak kelima dari Ki Manteb, Danang Suseno menyampaikan, acara ini digelar untuk mendoakan Ki Manteb sekaligus melestarikan wayang kulit.
"Sebelumnya telah dilakukan doa bersama dulu."
"Besoknya masih ada pementasan wayang dari Ki Gunarto di sini (Sanggar Bima), temanya sama umbul donga," katanya kepada Tribunpantura.com.
Bertepatan dengan serangkaian HUT ke-104 Kabupaten Karanganyar, nantinya juga akan digelar pementasan wayang kulit di beberapa titik termasuk di Sanggar Bima milik Ki Manteb.
Ditemui usai acara, Ki Cahyo Kuntadi mengatakan, lakon yang dibawakan malam ini merupakan gambaran dari sosok Ki Mantep.
Lanjutnya, semua orang mengenal almarhum sebagai empu serta dalang legendaris yang memiliki jiwa pendidik.
Meski sesibuk apapun, semasa hidupnya Ki Manteb masih meluangkan waktu bagi siapapun yang hendak menimba ilmu di Sanggar Bima.
"Kebetulan saya ditunjuk perwakilan dari Pepadi Karanganyar mendapatkan amanah dari Disdikbud untuk menyajikan pakeliran dengan tema seputar Ki Manteb."
"Saya mengambil sisi jiwa besar beliau sebagai pendidik."
"Lakon yang dibawakan Acharya Sudarsana. Acharya itu guru dan Sudarsana itu patut menjadi contoh," ucapnya.
Dalam cerita pewayangan tersebut, Yoyok sapaan akrabnya juga menyisipkan pesan kepada para generasi penerus terutama dalam dunia pedalangan.
"Walaupun beliau sudah meninggal namun semangatnya, jiwanya masih melekat kepada generasi penerus."
"Karena memang oleh beliau itu ditanamkan supaya generasi penerus lebih semangat dalam berkarya khususnya dalam pedalangan," terangnya.