Muktamar NU
BREAKING NEWS: Sah! Gus Yahya Peroleh Suara Terbanyak, Kandidat Calon Ketua Umum PBNU
Sah! Gus Yahya Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU Gus Yahya Ketua NU Yahya Cholil Staquf Muktamar NU Lampung. jubir gus dur menghidupkan gus dur
TRIBUN-PANTURA.COM, BANDAR LAMPUNG - Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai nahkoda anyar, yang dipilih dalam gelaran muktamar ke-34 di Bandar Lampung.
Muktamirin (peserta muktamar) mayoritas memberikan suaranya untuk KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Walhasil, Gus Yahya secara resmi terpilih sebagai kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) dengan suara terbanyak pada perhelatan Muktamar NU akhir 2021 di Lampung, Jumat dini hari (24/12/2021).
Baca juga: Muktamar ke-34 NU di Lampung, KH Miftachul Akhyar Terpilih Jadi Rais Aam PBNU
Baca juga: BREAKING NEWS: Katib Syuriah PWNU Jateng KH Imam Syaroni Wafat saat Perjalanan ke Muktamar NU
Baca juga: Ihwal Muktamar ke-34 NU, Gus Huda: PWNU Jateng Nderek Keputusan Kiai Sepuh
Pada pemlihan calon kandidat atau pemilihan tahap pertama, Gus Yahya memenangkan 327 suara dari total 552 suara yang diperebutkan.
Rinciannya, pada putaran pertama Gus Yahya mendapat 327 suara, KH Said Aqil Siraj mendulang 203 suara, lalu kandidat lainnya KH Asad Said Ali mendapat 17 suara, KH Marzuki Mustamar 2 suara, serta Ramadhan 1 suara.
Kemudian, 1 suara lainnya tidak sah, dan 1 tidak sah. Sehingga total 552 suara.
Selanjutnya, pemilihan dilanjutkan pada putran kedua.
Dalam kontestasi pemilihan Ketua Umum PBNU, juru bicara Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu akan berkompetisi dengan sahabatnya Kiai Said Aqil Siradj.
Gagasan Gus Yahya, Transformasi NU
Gus Yahya menjadikan gagasan transformasi NU dengan konsep rahmah sebagai jawaban krisis yang melanda global saat ini.
Bagi Gus Yahya, NU adalah solusi dan sanggup jadi juru damai dunia global di tengah krisis.
Itulah salah satu titik gagasan yang ditawarkannya di Muktamar NU ke-34 Lampung dan akhirnya membuat dia terpilih jadi ketua umum PBNU.
Selain itu, ia mengatakan, ingin menyatukan gagasan gerak bersama seluruh komponen NU karena kekuatannya begitu besar untuk umat, dan tentu saja bagi Indonesia.
Mantan Jubir Presiden KeempatRI, Gus Dur, itu lantas mendapat dukungan dari banyak ulama, kiai dan cabang NU dan sejarah membuktikan, ia jadi ketua PBNU.
Gus Yahya mengatakan, transformasi dalam tubuh organisasi NU bisa jadi dalam kurun waktu 1 periode masa jabatan.