Berita Slawi
Ribuan Pengunjung Padati Objek Wisata Guci Tegal saat Libur Natal, Pelat Luar Daerah Berseliweran
Ribuan Pengunjung Padati Objek Wisata Guci Tegal saat Libur Natal, Pelat Luar Daerah Berseliweran
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: yayan isro roziki
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Daya Tarik Wisata (DTW) atau objek wisata Guci di Kabupaten Tegal dipadati pengunjung pada momen libur Natal, Sabtu (25/12/2021).
Sejumlah kendaraan pengunjung diketaui berpelat nomor luar kota, di antaranya dari Banten, Jakarta, dan beberapa kotal lainnya.
Pantauan Tribun-Pantura.com di lokasi, kendaraan didominasi mobil pribadi dan sepeda motor, meskipun terdapat bus pariwisata atau minibus tapi hanya beberapa saja.

Arus lalu lintas meskipun padat, tapi terpantau lancar dan tidak terjadi kemacetan yang sampai mengular. Antrean hanya terjadi di pos depan bagian tiketing saja.
Ditemui saat sedang memantau DTW Guci, Kepala UPTD Pengelolaan Objek Wisata Kabupaten Tegal Ahmad Abdul Hasib menuturkan, pihaknya telah mengantisipasi terjadinya antrean kendaraan ataupun kerumunan.
Pihaknya berkoordinasi dengan lintas sektoral seperti Polres Tegal, Koramil, Forkopimcam, Satgas Mandiri membuat pos pelayanan di dukuh tere.
Tidak hanya mengatur arus lalu lintas, tapi juga memantau kepatuhan protokol kesehatan para pengunjung, sehingga benar-benar dipastikan aman dan nyaman.
"Jumlah pengunung kalau dihitung sejak Jumat (24/12/2021) kemarin kisaran 3.000 - 4.000 pengunung tapi itu sampai malam hari."
"Mengingat pengunjung yang ke sini tidak hanya ingin mandi air panas saja, tapi ada juga yang menginap," jelas Hasib, pada Tribun-Pantura.com, Sabtu (25/12/2021).
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, objek wisata di wilayah Kabupaten Tegal tetap buka saat momen libur natal dan tahun baru tapi dengan bersyarat dan terbatas.
Persyaratan yang dimaksud yaitu penerapan protokol kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas).
Lalu, kelengkapan sarana prasarana, dan harus sudah divaksin Covid-19.
Terbatas, yaitu jumlah kapasitas pengunjung di objek wisata harus diatur sedemikian rupa supaya tidak menimbulkan kerumunan.
Adapun di DTW Guci jumlah pengunjung dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas normal begitu juga di wahana wisata yang ada di dalamnya.
Standar operasional prosedur (SOP) juga wajib diterapkan di masing-masing wahana, salah satunya menyediakan alat pengukur suhu tubuh.
Sementara jam operasional DTW Guci yaitu mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB, kecuali bagi pengunjung yang akan menginap di hotel, vila, atau berwisata inap tidak ada batasan waktu atau 24 jam.
Jumlah pengunjung maksimal 50 persen atau setara 6.000 orang per hari, namun setiap kelipatan 1.000 orang akan dilakukan buka tutup.
Dengan kata lain, batas 6.000 orang ini tidak masuk dalam satu waktu melainkan diatur 1.000 orang secara bergantian.
"Kami bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Tegal mengadakan swab antigen acak untuk pengunjung dan pelaku wisata, dari sampel sekitar 30 orang alhamdulillah semua hasilnya negatif."
"Kami juga menyediakan gerai vaksin yang diperuntukkan bagi pengunung yang mungkin belum divaksin, namun untuk sampai kapannya kami menyesuaikan dengan stok yang disediakan oleh Dinkes," terangnya.
Koordinator Satgas Mandiri Wisata Guci Tegal Jaenal Asikin menambahkan, setelah berjaga di beberapa pos nantinya tetap berkeliling untuk memberikan pengumuman bahwa pengunjung wajib menjaga jarak, dan wajib memakai masker.
Kegiatan tersebut dilakukan rutin setiap hari nya, di beberapa titik area wisata Guci terutama yang berpotensi terjadi kerumunan.
"Kami ada 12 anggota yang aktif dan terbagi sesuai pos atau tugas masing-masing."
"Selain membantu mengatur lalu lintas, kami juga memantau prokes pengunjung apakah pakai masker tidak, sudah vaksin belum, nantinya kalau sudah vaksin kami tempel stiker di kendaraannya," ungkap Jaenal.
Terpisah, salah satu pengunjung asal Jakarta Arif Suratman, mengaku sengaja memilih mengisi libur natal dengan berkunjung ke DTW Guci Tegal.
Berangkat sejak Jumat (24/12/2021) kemarin dan berkunjung terlebih dahulu ke rumah saudara di daerah Slawi, Arif mengatakan ia penasaran karena baru pertama kali berkunjung ke Guci.
Ia dapat rekomendasi dari sang saudara untuk mengunjungi lokasi yang menjadi salah satu ikon wisata di Kabupaten Tegal.
Bersama istri dan dua anaknya, Arif merasa senang karena disambut dengan udara sejuk khas pegunungan Guci. Meskipun ia gagal mandi di pancuran 13 karena masih ditutup, tapi ia tetap senang karena masih banyak pilihan lainnya yang bisa dikunjungi.
"Saya, istri, dan anak-anak cukup senang berlibur ke Guci, ya bisa dikatakan tidak menyesal jauh-jauh datang ke sini."
"Karena kami bisa merasakan suasana sejuk yang jarang didapat saat di kota, tadi juga sempat mampir ke wahana spot foto."
"Ya, pastinya jika ada kesempatan kami ingin balik liburan kesini, karena kan masih ada yang belum kesampaian yaitu mandi di air panas Guci," ujar Arif. (dta)