Berita Jateng

Ada Banyak Laporan Kekerasan Seksual di Sekolah, Ganjar Wanti-wanti Kepsek: Tak Ada Toleransi

Ada Banyak Laporan Kekerasan Seksual di Sekolah, Ganjar Wanti-wanti Kepsek: Tak Ada Toleransi untuk kasus kekerasan seksual pemerkosaan

Penulis: m zaenal arifin | Editor: yayan isro roziki
Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberikan pengarahan kepada Kepala SMA dan SLB di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Komplek Kantor Gubernur, Senin (10/1/2022). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Inklusivitas dan toleransi ditekankan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kepada guru untuk diterapkan di lingkungan sekolah.

Sebab kasus perundungan dan kekerasan seksual belakangan marak terjadi di lingkungan pendidikan.

Hal itu disampaikan Ganjar dalam acara Penyerahan Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah dan Pengarahan Gubernur Jateng kepada Kepala SMA dan SLB di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Komplek Kantor Gubernur, Senin (10/1/2022).

"Kita sedih nggih bapak ibu, kemarin muncul di media banyak banget terjadi pelecehan seksual, maaf, pemerkosaan guru ke murid itu piye coba? Nah saya pengin panjenengan harus menjaga itu, betul-betul."

"Saya juga tidak akan ada toleransi soal itu. Didiklah anak untuk punya karakter yang bagus," kata Ganjar memberikan pengarahan.

Ganjar mengungkapkan, inklusivitas menjadi penting karena faktanya masih banyaknya kasus perundungan di lingkungan sekolah.

"Lha saya mendorong untuk mereka menyiapkan inklusifitas yang ada di sekolahan mereka."

"Ya karena banyak hal yang kita mesti membangun moderasi toleransi itu, karena seringkali bullying terjadi, kekerasan seksual terjadi," ucap Ganjar.

Apalagi belakangan, lanjut ganjar, marak adalah kasus kekerasan seksual dan melibatkan guru.

"Maka saya titipkan, kok beberapa hari ini kita melihat kasus-kasus kekerasan seksual dari gurunya ya, jadi kita sedih juga," kata Ganjar.

Ganjar menitip pesan agar mengubah perilaku di lingkungan sekolah sehingga inklusivitas terbangun.

Jika sulit, Ganjar membuka pintu komunikasi melalui kepala dinasnya untuk konsultasi.

"Kalau ada sesuatu yang lain bisa komunikasi dengan kami, dan nanti kita secara kebijakan bisa kita rapatkan kalau memang dibutuhkan sebuah kebijakan baru," tegasnya.

Selain itu, Ganjar juga menegaskan kepala sekolah terkait praktik pungutan liar atau pungli yang sering muncul laporan kepadanya.

"Komplain publik itu satu, 'pak Ganjar kenapa ada pungli'. Jadi kalau yang di luar ketentuan selalu masyarakat mengatakan pungli."

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved