Konflik Wadas

Pengakuan Warga Wadas Purworejo, Dua Kali Tanahnya Gagal Diukur, Ia Dilempari Batu

Siti Rodhiah, warga Desa Wadas Kecamatan Bener, Purworejo lega. Tanahnya akhirnya selesai diukur oleh petugas BPN.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Moch Anhar
TRIBUNPANTURA.COM/KHOIRUL MUZAKKI
Warga pro pengukuran lahan berkumpul saat kunjungan Gubernur dan Kapolda Jateng di Desa Wadas, Purworejo, Rabu (9/2/2022).  

TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO - Siti Rodhiah, warga Desa Wadas Kecamatan Bener, Purworejo lega.

Tanahnya akhirnya selesai diukur oleh petugas BPN.

Pengukuran tanahnya kali ini lancar karena dikawal aparat Kepolisian. 

Ia pun dilibatkan dalam proses pengukuran itu. 

Terlaksananya pengukuran tanah ini adalah penantian panjang baginya.

Tidak mudah melakukan proses pengukuran lahan di tengah kondisi masyarakat yang masih memanas. 

Baca juga: Ganjar Pranowo Datang ke Desa Wadas Purworejo, Warga Pro Tambang Minta Segera Ada Pembayaran Lahan

Baca juga: Hari Pers Nasional, Diskominfo Batang Beri Kejutan Manis ke Wisma PWI

Baca juga: Pakai Barang Bekas, SMK Bhakti Praja Adiwerna Tegal Ciptakan Sepeda Motor Listrik Scootic Lithium

Rencana penambangan batu di lahan warga untuk pembangunan waduk membuat warga 
Desa Wadas terbelah. 

Sebagian warga sepakat tanahnya dibeli pemerintah untuk kepentingan proyek. Sebagian menolak dengan alasan tertentu. 

Rodhiah termasuk yang menerima tawaran pemerintah agar tanahnya dibebaskan. 

Tetapi keputusannya itu bukan tanpa konsekuensi.

Ia harus berseberangan dengan warga yang kontra pembebasan lahan.

Ia bahkan mengaku kesulitan mengukur tanahnya sendiri.

Pengukuran tanahnya kali ini adalah yang ketiga kalinya. 

"Yang pengukuran pertama dan kedua di lahan saya gagal," katanya

Pengukuran di lahannya pernah dilakukan tahun lalu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved