Konflik Wadas
Pengakuan Warga Wadas Purworejo, Dua Kali Tanahnya Gagal Diukur, Ia Dilempari Batu
Siti Rodhiah, warga Desa Wadas Kecamatan Bener, Purworejo lega. Tanahnya akhirnya selesai diukur oleh petugas BPN.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO - Siti Rodhiah, warga Desa Wadas Kecamatan Bener, Purworejo lega.
Tanahnya akhirnya selesai diukur oleh petugas BPN.
Pengukuran tanahnya kali ini lancar karena dikawal aparat Kepolisian.
Ia pun dilibatkan dalam proses pengukuran itu.
Terlaksananya pengukuran tanah ini adalah penantian panjang baginya.
Tidak mudah melakukan proses pengukuran lahan di tengah kondisi masyarakat yang masih memanas.
Baca juga: Ganjar Pranowo Datang ke Desa Wadas Purworejo, Warga Pro Tambang Minta Segera Ada Pembayaran Lahan
Baca juga: Hari Pers Nasional, Diskominfo Batang Beri Kejutan Manis ke Wisma PWI
Baca juga: Pakai Barang Bekas, SMK Bhakti Praja Adiwerna Tegal Ciptakan Sepeda Motor Listrik Scootic Lithium
Rencana penambangan batu di lahan warga untuk pembangunan waduk membuat warga
Desa Wadas terbelah.
Sebagian warga sepakat tanahnya dibeli pemerintah untuk kepentingan proyek. Sebagian menolak dengan alasan tertentu.
Rodhiah termasuk yang menerima tawaran pemerintah agar tanahnya dibebaskan.
Tetapi keputusannya itu bukan tanpa konsekuensi.
Ia harus berseberangan dengan warga yang kontra pembebasan lahan.
Ia bahkan mengaku kesulitan mengukur tanahnya sendiri.
Pengukuran tanahnya kali ini adalah yang ketiga kalinya.
"Yang pengukuran pertama dan kedua di lahan saya gagal," katanya
Pengukuran di lahannya pernah dilakukan tahun lalu.