Berita Tegal

Keluhan Pedagang Minyak Goreng di Tegal, Ada HET Pemerintah, Nyatanya Harganya Tetap Tinggi

Pedagang pasar tradisional di Kota Tegal menilai kebijakan HET minyak goreng yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, tidak memiliki pengaruh apapun.

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Moch Anhar
TRIBUNPANTURA.COM/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Seorang pedagang di Pasar Kejambon, Kota Tegal, sedang mengemas minyak goreng curah dalam berbagai ukuran, Kamis (10/2/2022). 

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Para pedagang pasar tradisional di Kota Tegal menilai kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, tidak memiliki pengaruh di pasaran. 

Nyatanya, harga minyak goreng curah masih mahal, sekira Rp 18.500- Rp 19.000 per liter. 

Padahal dalam kebijakan HET, seharusnya harga minyak goreng curah Rp 11.500 per liter. 

Seorang pedagang, Somirin (65) mengatakan, harga minyak goreng curah dari agen masih mahal. 

Baca juga: Polisi Gelar Bakti Sosial di Desa Wadas Purworejo, Situasi Kehidupan Warga Berjalan Normal

Baca juga: Aksi Blokade Mahasiswa Bikin Macet Sepanjang Kalibanteng-Mangkang, Pengguna Jalan Cuma Bisa Jengkel

Dari agen seharga Rp 17.500 per liter, kemudian ia jual seharga Rp 18.500 per liter. 

Harga tersebut mengalami penurunan Rp 1.000 dari harga dua minggu lalu, sebesar Rp 19.500 per liter. 

"Harganya dari agen masih mahal. Kalau kami sebagai pedagang, harga jual tergantung agen," kata Somirin, pedagang di Pasar Kejambon, kepada tribunjateng.com, Kamis (10/2/2022). 

Somirin mengatakan, kebijakan HET yang dikeluarkan oleh pemerintah sebetulnya sangat bagus. 

Harga minyak diatur agar sama.

Tetapi, menurut Somirin, semestinya pemerintah bisa menekan para agen dan distributor. 

Karena para pedagang kecil hanya bisa mengikuti harga jual agen. 

"Meskinya agen diberi sanksi. Kalau tidak bisa jual dengan harga sama, harus ada sanksi," ungkapnya. 

Pedagang lain, Karomah (45) mengatakan, harga minyak goreng curah memang masih mahal. 

Baca juga: Jadi Pendonor Sejak Umur 20 Tahun, Kini Slamet Subekti Total Sudah 120 Kali Sumbangkan Darah

Baca juga: Perum Bulog Ajak Kerja Sama Pemkab Turunkan Stunting di Purbalingga

Baca juga: Empat Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Sekuro Jepara, Satu Mobil Terperosok ke Parit

Ia sempat menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 19.000 per liter. 

Tetapi sudah dua minggu terakhir ini, ia tidak menstok  

"Harapannya ya inginnya turun kaya dulu. Paling tinggi harga minyak Rp 12.000 per liter," ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved