Berita Jateng
Puluhan Orang Rela Antre Demi Dapatkan Minyak Goreng Curah di Blora, Pembelian Dibatasi Dua Jeriken
Puluhan orang nampak antre demi mendapatkan minyak goreng (migor) di salah satu toko sembako di Jalan Gatot Subroto Blora.
TRIBUNPANTURA.COM, BLORA – Puluhan orang nampak antre demi mendapatkan minyak goreng (migor) di salah satu toko sembako di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan pasar lama Blora.
Berjejer-jejer jeriken diantrekan sesuai dengan nomor urut yang akan dibacakan salah seorang pegawai toko tersebut.
Para pengantre akan dipanggil satu persatu dengan membawa nomor antrean dan jeriken mereka masing-masing.
Baca juga: Jadi Lebih Megah, Musala Reyot di Pekuncen Kendal Direhab dari Dana BKK Rp 100 juta
Baca juga: Tenggak Miras Oplosan dan Obat Batuk, Dua Remaja Asal Pecangaan Jepara Tewas
Salah seorang pegawai yang tak mau disebut namanya mengungkapkan untuk maksimal pembelian dua jeriken, yakni 18 kg untuk satu jeriken.
Sukarmin, pembeli dari Blora kota, mengatakan dirinya tekor dengan harga ini, karena dirasa tidak menguntungkan.
"Antre minyak dari pagi sampe sore, dapat untungnya nggak seberapa," ucapnya kepada TribunPantura.com di lokasi, Senin (14/2/2022).
Dirinya juga mengatakan keuntungan yang didapat dari harga Rp 12.650 termasuk kecil.
Sebab nantinya, ia tidak diperbolehkan menjual diatas harga Rp 12.950,-
"Misal 36 kg dikalikan untung Rp 300, maka hanya akan dapat untung Rp 10.800 untuk minyak dua jeriken," ujarnya.
Dikatakannya, tempat grosir pembelian minyak goreng ini di kabupaten Blora ada di Jepon, Blora dan Ngawen.
"Saat kami ngantre, nggak mungkin ngantre doang, kami juga butuh beli es dan lain-lain," jelasnya.
Dirinya berharap adanya kelancaran ketersediaan minyak goreng.
Senada, Parno, pembeli asal Banjarejo, mengatakan, harga minyak goreng saat ini naik turun.
"Harga hari ini Rp 12.650 per Kg. Untung mepet, dipakai sekali jajan aja habis," kata dia yang membawa jeriken berukuran besar.
Persyaratan untuk antre membeli ini hanya dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca juga: Puluhan Difabel di Jepara Deklarasi Dukung Muhaimin Iskandar Maju Jadi Capres 2024
Baca juga: Tiga Karyawan PT FMA Banyumas Rugikan Perusahaan hingga Rp 469 Juta
"Udah dua minggu, beli minyak goreng suasananya kaya gini. Selama ada peraturan itu," ungkap dia.
Dia berharap minyak goreng bisa murah dan lancar seperti biasanya.
"Rakyat kecil kepengen kembali seperti semula," pungkasnya. (*)