Berita Pekalongan

Video Satu Tahun Kepemimpinan Aaf dan Salahudin untuk Pekalongan

Setahun kepemimpinan Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan jatuh pada 26 Februari 2022.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: restu dwi r

TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Berikut video Satu Tahun Kepemimpinan Aaf dan Salahudin untuk Pekalongan.

Satu tahun kepemimpinan Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid dan Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin, jatuh pada 26 Februari 2022.

Satu tahun menjabat, Aaf dan Salahudin (Aladin) sudah dibebani banyak pekerjaan rumah, khususnya membangkitkan perekonomian Kota Pekalongan, usai diterpa pandemi Covid-19.

"Tahun 2021 adalah tahun paling berat. Sejak pandemi Covid-19, hampir semua sumber daya yang kita miliki dikerahkan untuk mengatasi semua dampak yang timbul. Anggaran, tenaga, pikiran, program, kegiatan banyak yang harus kita alihkan."

"Namun, tidak berarti bahwa kita melepaskan hal-hal yang sangat dibutuhkan masyarakat. Hal-hal yang fundamental dan selama ini menjadi kebutuhan masyarakat adalah penanganan banjir," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid kepada Tribunjateng.com, (25/2/2022).

Pada infrastruktur yang berkaitan langsung dengan penanganan banjir dan rob, Pemkot Pekalongan terus menambah jumlah pompa di beberapa titik.

Disamping itu juga dilakukan peninggian parapet-parapet sungai dan pembersihan drainase kota dari endapan dan sampah.

Tidak hanya itu juga, Pemkot Pekalongan mendapatkan alokasi pembangunan infrastruktur pengendali banjir dan rob kepada pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Tengah, melalui BBWS Pemali Juana dengan nilai Rp 1,2 Triliun.

"Untuk penanganan rob, terutama normalisasi sungai kali banger sudah dilakukan, tinggal Sungai Loji, dan Sungai Bremi. Alhamdulillah, normalisasi ini sangat berpengaruh dan ada efeknya terhadap aliran air, lalu banjir yang terdampak di warga sekitar Sungai Kali Banger."

"Tinggal kita masih konsentrasi dan akan mengajukan lagi ke pemerintah pusat untuk normalisasi Sungai Kali Bremi dan Sungai Meduri," imbuhnya.

Aaf, panggilan akrabnya Wali Kota Pekalongan, menjelaskan, kenapa di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat masih banjir, terutama di Jalan Kurinci yang dekat dengan Kantor Pemerintah Kota Pekalongan.

Setelah ditelusuri, alirannya itu masuk di Sungai Bremi. Sekarang, Sungai Bremi sudah overload dan dangkal. Mudah-mudahan dengan normalisasi, nantinya bisa ada efek.

"Kita lakukan untuk pencegahan banjir dan rob, secara bertahap. Mudah-mudahan, semuanya berjalan sesuai dengan keinginan kita dan sesuai dengan harapan dari masyarakat tentang penanganan banjir dan rob."

"Bahkan, saya tadi sempat ngbrol sama nelayan di Sungai Kali Banger. Adanya, normalisasi Sungai Kali Banger tangkapan ikannya lumayan banyak," tambahnya.

Kemudian, dalam rangka mewujudkan visi-misi dan program unggulan wali kota dan wakil wali kota Pekalongan yaitu membangun sistem database infrastruktur pemukiman, Pemerintah Kota Pekalongan mempunyai aplikasi Omahe Ndewe.

Menurutnya, aplikasi Omahe Ndewe selain sebagai upaya mewujudkan program unggulan, juga untuk mendukung Peraturan Presiden nomor 95 tahun 2018 tentang sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE) yang berisi transformasi menuju era e-goverment, dimana sistem dapat saling terintegrasi satu dengan yang lainnya.

"Sehingga, antar sistem dapat berinteraksi dan menghasilkan data yang dapat dijadikan acuan dalam keputusan perencanaan pembangunan dan penyelesaian masalah di daerah," ujarnya.

Selain itu, aplikasi Omahe Ndewe ini sangat bermanfaat kedepannya karena, Kota Pekalongan memiliki kepadatan penduduk yang relatif tinggi, dengan luas area 46,42 km⊃2; membuat pemukiman terlihat sangat padat sehingga membutuhkan pendataan yang valid dan terintegrasi. 

"Aplikasi Omahe Ndewe merupakan tools dalam pendataan lengkap rumah, aplikasi ini tidak terlepas dari makna historis data pemukiman yang merupakan data dari hasil blusukan yang sudah saya lakukan, saat saya belum menjabat sebagai Walikota, sehingga saat ini sudah saatnya untuk mewujudkan aplikasi ini," imbuhnya.

Aaf berharap, aplikasi Omahe Dewe ini dapat berjalan dan berfungsi dengan baik sehingga mampu memberikan data sesuai dengan apa yang dibutuhkan. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved