Berita Tegal

Video Warga Pertanyakan Hasil Proyek Malioboro-nya Tegal yang Molor Berbulan-bulan

Pembangunan Kawasan City Walk Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, hingga saat ini tidak ada kejelasan.

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: restu dwi r

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Berikut video Warga Pertanyakan Hasil Proyek Malioboro-nya Tegal yang Molor Berbulan-bulan.


Pembangunan Kawasan City Walk Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, hingga saat ini tidak ada kejelasan.


Proyek yang digadang-gadang sebagai Malioboro-nya Kota Tegal itu, sudah molor dua bulan lebih. 


Tepatnya molor selama 75 hari.


Berdasarkan kontak kerja, proyek dengan anggaran senilai Rp 9,7 miliar itu semestinya selesai pada, Jumat 24 Desember 2021. 


Melihat itu, masyarakat mengaku kecewa dan ragu dengan proyek yang digadang-gadang sebagai Malioboro-nya Kota Tegal. 


Seorang juru parkir, Bian (49) mengatakan, proyek tersebut berlangsung semrawut. 


Masyarakat tahu jika proyek sudah molor berbulan-bulan. 


Ia pribadi ragu proyek akan terealisasi seperti gambar ilustrasi dari pemerintah kota. 


Karena masih banyak pekerjaan belum selesai. 


Kemudian ada pengerukan saluran yang tidak beres hingga menyebabkan genangan air.


"Warga sudah pada tahu (red, proyek molor). Semua kecewa, kurang puas, dan ragu," kata Bian kepada tribunjateng.com, Rabu (9/3/2022).


Warga lain yang juga pemilik toko, Lukas (74) menyayangkan, karena pekerjaan proyek hingga saat ini belum selesai. 


Ia termasuk warga yang mendukung adanya proyek Malioboro-nya Kota Tegal. 


Tetapi, proyek yang memakai uang miliaran rupiah tersebut justru mangkrak dan tidak ada kejelasan. 


"Ya sayang banget. Warga melihat proyek ini sudah memakan biaya miliaran. Tapi sampai sekarang mangkrak," ujarnya. 


Lukas mengatakan, dalam sebulan terakhir pekerja proyek pun tidak terlihat di sekitar Jalan Ahmad Yani. 


Padahal banyak pekerjaan yang belum selesai. 


Ia berharap, pemerintah kota secara tegas bisa menegur pihak pemborong untuk segera menyelesaikan proyek. 


Jika tidak sanggup, menurutnya lebih baik pekerjaan diganti dengan pemborong yang lain. 


Sehingga hasilnya benar-benar nyata dan bisa dinikmati masyarakat umum. 


"Harapanya cepat diselesaikan. Kami juga ingin tahu bagaimana ya nanti jadinya. Bagusnya dan cantiknya Malioboro Tegal," ungkapnya. 


Lukas menilai, selama pekerjaan berlangsung pihak pemborong pun terkesan bertele-tela. 


Tenaga pekerja dalam proyek terhitung sangat sedikit. 


Pekerjaan juga dilakukan dengan bertahap dari ujung utara ke selatan, tidak langsung dilakukan bersamaan. 


"Kalau pemborong lama sudah tidak ada ya carikan pemborong lain untuk melanjutkan. Jadi ada hasil nyatanya," ujarnya. 


Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal, Sugiyanto, tidak merespon dan menjawab saat dihubungi.


Baik saat dihubungi melalui pesan Whatsapp maupun saluran telepon. (fba)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved