Berita Tegal
Relawan Kampanyekan Gerakan Satu Kapal Satu Karung Sampah di Pelabuhan Tegal
Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia bersama puluhan relawan, mengampanyekan
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia bersama puluhan relawan, mengampanyekan 'Gerakan Satu Kapal Nelayan Satu Karung Sampah' kepada nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, Kamis (10/3/2022).
Para relawan tersebut merupakan gabungan dari beberapa komunitas di Kota Tegal.
Dalam aksi tersebut, mereka membagikan karung sampah dan menempelkan poster edukasi pilah sampah di kapal-kapal perikanan.
Koordinator Project Tegal dari DFW Indonesia, Hartono mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari pelaksanaan proyek percontohan pelabuhan perikanan bersih.
Tujuannya, untuk mengurangi sampah plastik dan pencemaran laut.
Proyek percontohan tersebut didanai oleh Uni Eropa dan Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) sebagai bagian dari proyek The Rethinking Plastics- Circular Economy Solutions to Marine Litter.
"Ini masih dalam project tentang penanganan sampah di laut.
Kami mendistribusikan karung sampah buat kapal perikanan yang akan melaut," kata Hartono kepada tribunjateng.com.
Hartono menjelaskan, satu kapal nelayan satu karung sampah ini adalah gerakan sosial untuk mendorong perubahan perilaku dalam penanganan sampah.
Khususnya, untuk mengurangi sampah dari aktivitas perikanan yang bocor atau terbuang di tengah laut.
Berdasarkan studi awal, menurut Hartono, ada sebanyak 10 kilogram sampah plastik yang terbuang ke laut dari satu kapal.
Dari satu kapal ukuran 30 gross tonnage (GT) ke atas dengan lama trip 60-70 hari dan memiliki ABK sebanyak 25 orang.
"Jadi, aksi ini untuk meningkatkan kesadaran nelayan agar tidak membuang sampah ke laut.
Terutama sampah dari perbekalan makanan minuman yang di bawa selama trip," jelasnya.