Berita Jateng
Jateng Terima Bantuan Minyak Goreng Curah 2.614 Ton, Hanya Untuk Dua Minggu ke Depan
Disperindag Jateng bersama PT PPI mendatangkan langsung bantuan minyak goreng curah dari Balikpapan Kalimantan Timur.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng bersama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) mendatangkan langsung bantuan minyak goreng curah dari Balikpapan Kalimantan Timur.
Proses Pendistribusian hingga bongkar minyak goreng (migor) curah dipantau langsung oleh tim Satgas Pangan Polda Jateng di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (7/4/2022).
Direktur Komersial PT PPI, Andre Tanuwijaya mengatakan, pengiriman migor curah dari Balikpapan menuju Jawa Tengah tidak sesuai jadwal.
Migor curah direncanakan sampai di Pelabuhan Tanjung Emas pada (4/4/2022) kemarin.
"Karena kondisi cuaca di laut kapal ini mulai berlabuh di Semarang tadi malam (Rabu malam--red) sekitar pukul 22.30," ujarnya.
Menurutnya migor curah yang didatangkan dari Balikpapan sebanyak 2.614 ton.
Ketersediaan migor tersebut diperkirakan dapat menutup kebutuhan satu hingga dua Minggu ke depan.
"Insyaallah akan ada lagi kedatangan kapal yang dijadwalkan seminggu sebelum lebaran."
"Mudah-mudahan stok migor di Jateng dapat tercukupi hingga sebelum dan sesudah lebaran," tuturnya.
Andre menuturkan suplai migor curah dari produsen-produsen dan didistribukan ke seluruh Indonesia.
Pihaknya memastikan untuk area Jateng suplai migor mencukupi hingga lebaran.
"Jateng stoknya ada tapi tidak merata."
"Nah ini tugas kami memeratakan Migor curah ke seluruh Jateng," imbuhnya.
Kepala Disperindang Jateng, Arief Sambodo menuturkan, migor curah tersebut akan didistribusikan ke Jawa Tengah bagian tengah.
Migor curah tersebut diperkirakan mencukupi hingga dua Minggu ke depan.
"Menurut data dari BPS kebutuhan Migor di Jateng setiap bulannya mencapai 33 juta liter."
"Yang saat ini datang 2.614 ton migor curah nanti akan datang lagi," tutur dia.
Arief mengatakan saat ini pemerintah bekerjasama dengan BUMN untuk membanjiri ketersedian minyak di Jateng.
Sebab selama ini masih banyak ditemukan kelangkaan migor akibat pendistribusian yang tidak merata.
"Jadi apa yang kami lakukan untuk membanjiri dan membuat rata semua daerah kertersediaan migor curah," ujarnya.
Ia mengajak kepala dinas setempat bersama Polres jajaran untuk ikut mengawasi setelah adanya droping migor curah.
Pihaknya meminta pengawasan migor curah dilakukan hingga ke konsumen.
"Kalau ke konsumen akhir harus dijual Rp 14 ribu untuk 2 liter, dan Rp 15.500 per kilogram," tandasnya.
Jalur Distribusi Bermasalah
Kasubdit I / Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto menuturkan, stok minyak goreng dinilai aman.
Namun yang menjadi kendala adalah jalur distribusi yang bermasalah karena terkait verifikasi dilakukan distributor.
"Jadi distributor hanya bisa mendistribusikan ke Subdistributor yang sudah terdata di aplikasi Siinas dan simirah."
"Kadang ini yang menjadi permasalahan," tutur dia.
Terkait temuan Gubernur Jateng mengenai perbedaan harga, Rosyid mengakui bahwa migor yang sudah ada dibeli oleh spekulan dan kemudian dinaikan harganya di atas HET.
Hal ini menimbulkan protes dari masyarakat.
"Dengan turun PT PPI, harga HET bisa dijaga di konsumen," tandasnya. (*)