Berita Jateng
Nusron Wahid Desak Kemendag Segera Implementasikan Subsidi Minyak Goreng Curah
Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nusron Wahid
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muh radlis
TRIBUNPANTURA.COM, DEMAK - Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nusron Wahid mendesak Menteri Perdagangan untuk segera mengimplementasikan pelaksanaan subsidi minyak goreng curah ke masyarakat.
Menurutnya, sampai saat ini fakta di lapangan kebijakan tersebut belum dirasakan oleh masyarakat.
“Maka saya mengimbau pada Kemendag mohon janjinya pemerintah dan instruksi Pak Jokowi di rapat Kabinet sebulan lalu yang mengatakan harga minyak goreng curah Rp 14 ribu itu segera diimplementasikan secara massif ke masyarakat.
Saya sudah keliling di Dapil saya, semua belum ada,” kata Nusron Wahid saat ditemui di sela menghadiri kegiatan Bazaar Minyak Goreng oleh Sinar Mas dan PBNU di Desa Tegalarum, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Sabtu (9/4/2022) lalu.
Ia mengatakan bahwa pemerintah sudah mengambil keputusan bahwa minyak goreng kemasan dijual dengan mekanisme pasar.
Sedangkan untuk minyak goring curah, pemerintah memberikan subsidi hingga harga menjadi Rp 14 ribu perliter.
“Tapi faktanya di lapangan sampai saat ini belum beredar,” katanya.
Nusron Wahid mengungkapkan, dalam kebijakan pemerintah tersebut targetnya adalah selama 1 tahun ada sejumlah 2,4 miliyar liter, setara dengan 200 juta miliar liter.
Jika diasumsikan, satu orang konsumsinya 1,6 liter perbulan (satu rumah dua orang) maka sudah bisa menjangkau 100 juta rumah tangga, kalau tiga orang bisa 70 juta rumah tangga.
Adapun, pada kegiatan Bazaar ini pihak PBNU menggandeng PT Sinar Mas dan telah diimplementasikan di tiga kabupaten di Jawa Tengah antaralain di Kudus, Demak dan Jepara.
“Ini supaya membantu masyarakat meski tidak seberapa, yang terpukul akibat gejolak harga komoditi pangan terutama minyak goreng yang sudah berlangsung hampir 5 bulan ini,” katanya.
Dikatakannya, gejolak harga minyak goreng naik terus, karena harga minyak nabati dunia cenderung naik.
“Karena itu, kami sebagai anggota DPR dan pengurus NU mengundang produsen minyak goreng untuk kepedulian membantu masyarakat terutama di Bulan Suci Ramadan untuk membuat Bazaar.
Jumlahnya sekitar 10 ribu liter di 3 kabupaten,” katanya.
Ketua MWC NU Mranggen, Jafar Sodiq menyambut baik adanya kegiatan ini.
Menurutnya, Bazaar ini merupakan bentuk kepedulian pada masyarakat di tengah tingginya harga kebutuhan pangan yang hingga kini belum terselesaikan.