Berita Batang

Jadi Titik Lelah, Inilah Lokasi Rawan Kecelakan Jalur Tol Batang-Semarang

Salah satunya adalah Jalan Tol Trans-Jawa yang telah tersambung sepanjang 965 kilometer dari Merak di Banten, hingga Probolinggo di Jawa Timur.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
TribunPantura.com/Dina Indriani
Suasana ruas Jalan Tol Batang-Semarang. 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Tidak sedikit pengendara yang lebih memilih menggunakan jalur tol dari pada jalur biasa.

Hal itu lantaran dianggap lebih cepat dan efektif, terlebih jika menempuh perjalanan panjang luar kota.

Salah satunya adalah Jalan Tol Trans-Jawa yang telah tersambung sepanjang 965 kilometer dari Merak di Banten, hingga Probolinggo di Jawa Timur.

Trek lurus dan panjang, serta mulus, tak dimungkiri menstimulasi pengendara untuk melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Padahal, kondisi fisik infrastruktur seperti koridor Tol Trans-Jawa, sedianya disikapi pengendara untuk senantiasa berhati-hati, tidak terburu-buru atau bahkan mengebut.

Salah satu jalur yang rawan terjadinya kecelakaan yaitu di Tol Batang-Semarang, hal itu karena menjadi titik lelah.

"Batang menjadi titik lelah karena bisa dikatakan berada di tengah-tengan antara Jakarta dan Surabaya," tutur Kanit Patroli Satuan Lalulintas Satlantas Polres Batang, Ipda Danang Primayanto, Selasa (19/4/2022).

Titik rawan kecelakaan di ruas Tol Batang-Semarang ada di KM 340-380. 

Jalur itu juga masuk dalam pemetaan titik rawan kecelakaan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Pada jalur itu, sudah banyak kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan beberapa korban jiwa meninggal dunia.

Terakhir kecelakaan beruntun terjadi pada 9 Maret 2022 lalu yang melibatkan bus, truk, dan dua mobil itu mengakibatkan dua penumpang meninggal dunia.

Selain berada di tengah tengah rute di ruas jalan tol di titik KM 340-380 itu memiliki kondisi lurus dan panjang.

Banyak kecelakaan di KM 340-380 itu disebabkan karena faktor human error atau faktor pengemudi yang mengalami kelalahan hingga mengantuk. 

Sehingga, apabila pengemudi dalam keadaan lelah, maka akan mengalami mikrosleep, tidur sedetik dua detik tapi berbahaya. 

Ipda Danang mengimbau kepada pengendara untuk tidak memaksakan tetap mengemudi saat lelah dan menyarankan untuk berisitirahat terlebih di rest area.

"Kalau lelah istirahat, jangan dipaksakan."

"Di tol Batang-Semarang ada rest area di KM 379 dan di KM 360, jangan juga istirahat di badan jalan karena itu juga berbahaya," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved