Berita Slawi

17 Sapi di Kabupaten Tegal Terinfeksi Virus PMK, Berikut Perkembangan Kondisinya

Penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sudah masuk di wilayah Kabupaten Tegal.

TribunPantura.com/Desta Leila Kartika
Karyawan di peternakan PT Rodjo Banteng Mas (RBM), Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, sedang memeriksa kondisi sapi yang ada di kandang beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sudah masuk di wilayah Kabupaten Tegal.

Tidak sedikit, jumlah sapi yang terjangkit sebanyak 17 ekor berasal dari tiga lokasi berbeda.

Hal itu disampaikan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas TanKP Kabupaten Tegal, Sugiyanto, Selasa (31/5/2022).

Sugiyanto menjelaskan, temuan sapi terinfeksi PMK terjadi sekitar seminggu yang lalu, tepatnya ketika salah satu peternak membeli sapi dari daerah luar Kabupaten Tegal.

Ketika dilihat pertama kali atau sebelum dibawa ke lokasi peternakan memang tidak ada gelaja yang mencurigakan.

Tapi setelah sampai di kandang, sapi ini mulai menunjukkan gejala yang mengarah ke PMK.

Gejalanya sendiri seperti hidung sapi berair, kemudian dibagian mulut terdampak bintik-bintik seperti sariawan, dan enggan makan.

"Sejauh ini di Kabupaten Tegal ada 17 ekor sapi yang  terinfeksi virus penyakit mulut dan kuku."

"Alhamdulillah kondisinya sudah berhasil tertangani, terobati, dan sesuai hasil pantauan kami sapi sudah pulih, sehat, sudah mau makan, dan beraktivitas seperti biasa," ungkap Sugiyanto.

Sugiyanto mengungkapkan, setelah 17 sapi dinyatakan terinfeksi virus PMK, pihaknya langsung melakukan karantina atau isolasi selama 14 hari.

Sedangkan 17 ekor sapi tersebut, berasal dari tiga peternakan yang berbeda yaitu dari Kecamatan Dukuhwaru, kemudian di Jembayat Margasari, dan terakhir di Margayu Margasari Kabupaten Tegal.

Untuk penyebaran virus PMK sendiri, dikatakan Sugiyanto bisa melalui beberapa faktor diantaranya melalui peternak, alat transportasi, dan lain-lain. 

"Selain ada 17 ekor sapi yang terinfeksi, ditemukan juga sebanyak 251 ekor yang menjadi suspek dari jumlah keseluruhan sebanyak 280 ekor."

"Sedangkan 280 ekor sapi ini semuanya sudah terobati atau diberikan obat," ujarnya.

Ditanya mengenai upaya yang dilakukan untuk menekan penyebaran virus PMK, Sugiyanto menyebut pihaknya sudah melakukan beberapa langkah antisipasi.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved