Berita Tegal
Melihat Sentral Kerajinan Logam Alat Rumah Tangga di Adiwerna Tegal, Sudah Ada Sejak 1960
Tegal memiliki sentral oleh-oleh yang menjual berbagai kerajinan logam untuk kebutuhan rumah tangga.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Tegal memiliki sentral oleh-oleh yang menjual berbagai kerajinan logam untuk kebutuhan rumah tangga.
Lokasinya berada di Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Tepatnya di Persimpangan Exit Tol Adiwerna Tegal.
Ada sebanyak 20 toko yang berjajar di jalur selatan Tegal-Purwokerto itu.
Bahkan, toko-toko yang menjual kerajinan logam produk asli Tegal itu, sudah berdiri sejak 60 tahu lalu.
Seorang pemilik toko, Ahmad Syaefulloh (46) mengatakan, Adiwerna Tegal memang sudah menjadi sentral oleh-oleh kerajinan sejak dulu, pada 1960-an.
Ia saja adalah generasi ketiga dari simbahnya.
Lokasinya pun sama, di jalur selatan Tegal- Purwokerto.
Toko yang berada di sisi timur jalan masuk wilayah Desa Kalimati, sedangkan di sisi barat masuk wilayah Desa Lemahduwur.
"Di sini semua penjualnya masih tetangga dan saudara. Keluarga saya saja ada empat orang," kata Ahmad, Selasa (7/6/2022).
Ahmad mengatakan, sebelum ada pembangunan Jalan Tol Trans Jawa, toko oleh-oleh kerajinan logam jumlahnya lebih dari 30 toko.
Kini toko yang masih ada sejumlah 20 toko.
Tetapi, toko oleh-oleh ini hanya sebagai penjual dan pemasar.
Sementara sentral produsen ada di Desa Gembong, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.
"Yang dijual macam-macam dengan berbagai ukuran. Ada dandang, panci, wajan, tungku, kompor minyak, dan sebagainya," ujarnya.
Ahmad menjelaskan, harga barang yang dijual beragam tergantung ukuran dan bahan.
Dandang mulai Rp 70 ribu-Rp 400 ribu, panci Rp 30 ribu-Rp 300 ribu, wajan Rp 25 ribu-Rp 400 ribu.
Wajan cetakan Rp 15 ribu-Rp 200 ribu, tungku Rp 100 ribu-Rp 200 Ribu, kompor minyak Rp 30 ribu-Rp 50 ribu, bakaran sate Rp 50 ribu-Rp 300 ribu, dan oven Rp 130 ribu.
Menurut Ahmad, ramainya pembelian berlangsung saat musim liburan dan Hari Raya Idul Fitri.
Karena banyak perantau dan masyarakat luar daerah yang sengaja mampir untuk berbelanja.
"Kalau sekarang sepi. Biasanya ramai saat libur dan lebaran. Rata-rata perantauan yang beli," jelasnya. (*)