Berita Jateng
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko Jatuh Cinta Dengan Tanaman Hias dan Ayam Petarung
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko selama ini rupanya gemar mengoleksi dan membudidaya tanaman hias.
Penulis: hermawan Endra | Editor: m zaenal arifin
Khususnya untuk mengajari anak-anaknya mengelola bisnis dengan kemandirian.
Menurutnya kecintaannya pada tanaman hias, khususnya jenis aglonema sudah sejak beberapa tahun lalu, sebelum trend tanaman hias populer.
Menurutnya, aglonema merupakan salah satu tanaman hias yang mudah dibudi dayakan.
Tanaman ini saat ini juga banyak diburu karena keunikan dan corak warna yang indah.
Baca juga: Razia Pasangan Mesum di Indekos, Satpol PP Kabupaten Pekalongan Temukan Alat Kontrasepsi
“Beberapa tahun belakangan, aglonema pun kian naik daun. Bahkan tak sedikit orang rela merogoh saku dalam demi bisa mengoleksi aglonema,” katanya.
Tak hanya tanaman hias,pria kelahiran Grobogan, 19 Februari 1966 ini juga sedang menggeluti budi daya ayam ras, khususnya ayam petarung.
Meski tak digunakan sebagai fasilitas sabung ayam, Heri juga sangat gemar menekuni budi daya ayam ras karena hobi.
“Saya lebih memilih untuk menjadi breeder, yang berusaha menyilangkan beberapa jenis ayam aduan untuk menciptakan spesifikasi yang diinginkan,” papar sekretaris PA GMNI Jawa Tengah ini.
Tak tanggung-tanggung, Heri kerap mendatangkan ayam ras dari Thailand untuk ambisinya “menciptakan” jenis ayam tertentu sesuai spesifikasi yang diinginkan.
Dia juga aktif berkonsultasi dengan para peternak lain di seluruh Indonesia, untuk menambah wawasannya tentang dunia peternak ayam aduan.
Baca juga: Dekatkan ke Masyarakat, Imigrasi Semarang Buka Layanan di Grobogan
“Tapi untuk keseriusan, soul saya memang lebih suka ke tanaman hias. Meski ternak ayam juga sangat saya seriusi. Ini untuk bekal saya jika nanti sudah tidak aktif lagi di dunia politik. Saya ingin menjadi peternak dan budi daya tanaman hias, sambil menikmati hari tua sebagai politikus,” katanya.
Terkait harapan, Heri Pudyatmoko berharap anggota dewan lainnya agar bisa memberi contoh bagi lingkungan sekitarnya, untuk lebih kreatif dalam upaya memanfaatkan pekarangan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
Tujuannya agar bisa menjaga lingkungan dari polusi udara, menjaga keindahan alam sekitar, dan bisa dikembangkan untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga.
“Setidaknya memberikan contoh yang baik bagi masyarakat sekitarnya. Lebih baik lagi bisa memberikan edukasi ke masyarakat sekitar tempat tinggalnya, tentang pentingnya menjaga ekosistem alam, dan lebih menyadari tentang lingkungan hidup. Menanam bukan untuk kita saja, tapi juga untuk generasi penerus nantinya,” tandasnya. (*)