Berita Batang

Pemkab Batang Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Dengan Predikat Madya

Pemerintah Kabupaten Batang meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan predikat Madya dari Menteri PPPA.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Dokumentasi
Jajaran DP3AP2KB saat menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga secara virtual di Ruang Command Center Batang. 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan predikat Madya dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga.

Hal itu dikarenakan beberapa faktor, antara lain sarana prasarana penunjang yang dioptimalkan dan sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun pihak pendukung lainnya.

Penghargaan diberikan secara virtual, oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Batang Supriyono mengatakan instansi terkait terus bekerja sama untuk membantu mewujudkan Batang sebagai KLA, dengan peran masing-masing.

Contohnya Dinas Perhubungan sudah membangun jalur penyeberangan khusus bagi anak sekolah, Tim Penggerak PKK sudah memperbanyak ruang penitipan anak, tidak hanya di pasar-pasar saja, tapi di seluruh Puskesmas bahkan instansi lain, sehingga pelayanan publik juga makin mudah dan nyaman.

“Terima kasih kepada OPD maupun pihak-pihak yang mendukung terwujudnya KLA, yang semula berpredikat Pratama kini meningkat menjadi Madya,” tuturnya dalam keterangan rilis, Senin (25/7/2022).

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) DP3AP2KB Batang Utariyah Budiastuti menerangkan, melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), selalu memberikan tanggapan dan pendampingan apabila ada pengaduan berkaitan dengan permasalahan seputar anak maupun perempuan.

“Kami memfasilitasi tiap ada pengaduan dengan memberi solusi lalu mengkoordinasikannya kepada pihak terkait,” tuturnya.

Namun P2TP2A lebih mengoptimalkan pencegahan agar meminimalkan munculnya kasus-kasus seperti tindak kekerasan yang menimpa anak dan perempuan, baik fisik, mental maupun seksual.

“Di tahun 2021 ada 43 dan Januari hingga Juni 2022 ada 21 aduan yang semuanya kami lakukan pendampingan dan dikoordinasikan pada pihak terkait yakni kepolisian, agar anak juga mendapat perlindungan, serta rumah sakit untuk membantu proses visum,” jelasnya.

Keberhasilan Kabupaten Batang meraih predikat Madya, tak lepas dari dukungan pihak lain, seperti peran Corporate social Responsibility (CSR) dari perusahaan daerah maupun swasta.

Kepala Cabang Batang Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan, Evi Rosanti mengatakan, peran CSR juga penting untuk mendukung terwujudnya KLA di Batang hingga berhasil meraih predikat Madya.

“Kami turut bangga dengan penghargaan dan prestasi tersebut, karena PUDAM Sendang Kamulyan juga ikut berpartisipasi hingga Batang mampu meningkatkan predikatnya sebagai kabupaten yang terus berupaya memberikan rasa nyaman bagi anak,” ungkapnya.

Ia menegaskan, tidak hanya berfokus pada penghargaannya namun realisasinya kepada anak yang benar-benar menciptakan rasa aman sebagai tempat tinggal.

“Peran kami untuk menciptakan generasi penerus yang sehat sudah diupayakan sejak 2016 dengan memberikan bantuan langsung kepada anak-anak yang berada di sekitar sumber mata air,” terangnya.

Ia menerangkan, hingga kini ada sekitar Rp 400 juta CSR yang digelontorkan kepada anak-anak yang membutuhkan dan kaum perempuan agar nantinya terlahir generasi penerus yang berkualitas.

“Selain bantuan fisik, edukasi tentang pentingnya air bersih bagi perempuan dan anak-anak juga terus disampaikan. Kualitas air terus dijaga, agar tidak tercemar oleh bakteri Eschericia Coli, sehingga aman digunakan,” imbuhnya.

Wakil Ketua Forum Anak Kabupaten Batang (FANTA) Sukma Berlian Asri mengutarakan, prestasi yang diraih Batang sudah baik. Namun perlu ditingkatkan lagi sarana prasarana penunjang untuk anak agar nyaman ditinggali.

Untuk sarana prasarana bagi anak sudah baik dan sesuai standar misalnya sarana pelayanan bagi anak dibuat sesuai tinggi badan, agar nyaman.

“Semoga bisa meningkat ke predikat Nindya, itu membuktikan bahwa Kabupaten berupaya bisa semakin nyaman ditinggali anak-anak,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved