Berita Purwokerto
Melihat Toko Emas Tertua di Purwokerto, Tempati Bangunan Dengan Arsitektur Belanda
Toko emas Djanoko Purwokerto menjadi bangunan tiga lantai yang sangat populer di masanya.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m zaenal arifin
Kebanyakan toko emas di Purwokerto adalah bisnis keluarga dan anak-anak dari para pengusaha itu meneruskan usaha orangtuanya.
Namun sayangnya saat ini kebanyakan dari mereka memilih jalannya masing-masing sehingga banyak dari toko emas yang tutup.
Salah satu banyaknya toko emas saat itu karena di Banyumas mata pencaharian warganya dulu adalah petani kebun seperti gula dan cengkih.
Para petani waktu itu ketika sudah dapat upah, maka langsung ada yang memilih diinvestasikan dalam bentuk emas.
"Orang kalau sudah dapat uang langsung diinvestasikan dalam bentuk emas, jualnya gampang dan nilainya yang selalu naik," katanya.
Adapun suasana orang jual beli Emas selalu ramai
"Beli emas itu belum buka saja sudah antre dan hampir semua toko emas pasti seperti itu dan sekitar tahun sekitar 1976-an."
"Sekarang tidak antre, karena mungkin sekarang diburu kebutuhan, bentuk invetasi juga macam-macam," katanya.
Budi Handoko sang pemilik toko emas Djanoko berbagi resep bagaimana toko emasnya bertahan lebih dari setengah abad.
Salah satu kuncinya adalah jujur dan jangan serakah ambil untung.
"Harus jujur kepada pelanggan," tambahnya. (*)