Berita Slawi
Objek Wisata Waduk Cacaban Tegal Direncanakan Dibuka untuk Umum Mulai Oktober Mendatang
Salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Tegal yaitu Waduk Cacaban akan mulai dibuka untuk umum pada Oktober 2022 mendatang.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Setelah melalui proses pembangunan sejak dua tahun lalu, akhirnya salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Tegal yaitu Waduk Cacaban akan mulai dibuka untuk umum pada Oktober 2022 mendatang.
Prosesnya sendiri, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal sudah melayangkan surat kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Provinsi Jawa Tengah.
Kemudian dari BBWS Provinsi Jateng memberikan surat rekomendasi untuk pengajuan pembukaan Objek Wisata Waduk Cacaban ke Kementerian PUPR.
Sehingga jika tidak ada halangan atau kendala berarti, maka Oktober 2022 mendatang Waduk Cacaban sudah dibuka untuk umum.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal, Akhmad Uwes Qoroni, saat menghadiri acara Media Gathering yang diinisiasi oleh Diskominfo, berlokasi di Gedung Gardu Pandang Waduk Cacaban, Rabu (24/8/2022).
Bahkan pada Oktober nanti, Uwes menyebut ada dua acara peresmian yaitu Museum Semedo dan Waduk Cacaban.
Diharapkan, jika jadwal sesuai dan tidak ada kendala, maka rencananya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan meresmikan.
"Setelah berproses selama dua tahun dan ini sudah masuk tahun ketiga, maka saya harap Oktober nanti Wisata Waduk Cacaban bisa dibuka untuk masyarakat umum."
"Maka sebelum resmi dibuka, nantinya kami menyelenggarakan kegiatan tapi terbatas."
"Contohnya seperti hari ini ada acara media gathering, kemudian September nanti juga ada Cacaban craft, tapi sekali lagi sifatnya terbatas dan belum untuk masyarakat umum," ungkap Uwes.
Dijelaskan, luas keseluruhan Waduk Cacaban sekitar 37,5 hektar.
Pembangunan dimulai tahun 1995 lalu dan terus mengalami perluasan atau pengembangan.
Bahkan Uwes menyebut, desain Waduk Cacaban ini merupakan yang termegah jika dibandingkan dengan waduk-waduk lainnya.
Sementara untuk kelengkapan fasilitas saat ini di Waduk Cacaban, di antaranya untuk destinasi wisata kapal jumlahnya sebanyak 36 unit dan semuanya sudah memiliki pas kapal atau dokumen penting yang dapat digunakan sebagai tanda kepemilikan kapal.
Atau istilahnya jika sepeda motor sudah ada STNK, sedangkan kapal sudah ada pas kapalnya.
Kemudian fasilitas lain ada gedung Gardu Pandang yang lantai bawah bisa digunakan untuk pertemuan, sedangkan bagian atasnya untuk gardu pandang melihat pemandangan indah Waduk Cacaban.
Selain itu, juga sudah disediakan fasilitas ruko-ruko bagi para pedagang.
Uwes mengatakan, pihaknya ingin menjadikan Waduk Cacaban tidak hanya sebagai wisata air saja, tapi menggerakkan ekonomi masyarakat lewat hadirnya ruko-ruko.
Terlebih di area wisata ini, sudah dikenal memiliki kuliner unggulan yaitu menu ikan air tawar.
Sehingga ke depannya, Waduk Cacaban bisa menjadi pusat destinasi unggulan seperti wisata pemandian air panas Guci.
"Membahas harga tiket masuk ke Waduk Cacaban, kalau sesuai perda yang ada yaitu Rp 5.000 ribu."
"Tapi kemungkinan nantinya tiket masuk dijadikan satu, dengan kata lain masyarakat membayar tiket masuk didepan sudah sekaligus tiket menaiki kapal dan lain-lain."
"Jadi dari tiket masuk, masyarakat nanti ada tempat parkir, kemudian melanjutkan ke area waduk menggunakan kendaraan yang tersedia dari tempat parkir ke lokasi sampai diantar balik ke parkiran lagi."
"Istilahnya nanti rencana menggunakan tiket terusan, semua destinasi di Waduk Cacaban bisa dinikmati masyarakat," papar Uwes.
Ditambahkan, terkait anggaran yang digunakan untuk pembangunan Waduk Cacaban ini, menurut Uwes estimasi kurang lebih Rp 40 miliar.
Pelaksanaannya sendiri sejak tahun 2020 sampai 2021, dan sekarang ini masih dalam tahap penyempurnaan.
"Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat karena sudah dibantu membangun waduk yang sangat megah ini."
"Sehingga kita semua harus bisa memanfaatkan, memelihara sebaik mungkin wisata Waduk Cacaban."
"Harapannya, perekonomian warga sekitar bisa kembali bangkit dan terdongkrak," tutup Uwes. (*)