Berita Jateng
Perubahan Anggaran 2022 Jateng Fokus untuk Menekan Dampak BBM
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menjadikan mementum perubahan anggaran 2022 untuk mengurangi dampak dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Penulis: hermawan Endra | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menjadikan mementum perubahan anggaran 2022 untuk mengurangi dampak dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal tersebut disampaikan Gubernur Ganjar Pranowo usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jawa Tengah, Jumat (23/9/2022).
Dijelaskannya bahwa dampak kenaikan harga BBM menjadi pekerjaan rumah nasional dan juga daerah.
Sehingga bantuan yang diberikan kepada pemerintah Kabupeten/Kota dalam perubahan anggaran 2022 akan diprioritaskan untuk daerah-daerah miskin.
Baca juga: Ini Kesaksian Penjaga Kompleks Kantor Hukum Yosep Parera saat Dilakukan OTT KPK di Semarang
"Karena sekali genjot bisa dapat banyak hal. Pengendalian dampak kenaikan BBM, bagaimana pengendalian inflasi, termasuk penurunan angka kemiskinan," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan bantuan yang akan diberikan kepada masing-masing pemerintah Kabupaten/Kota harus dihitung secara proporsional.
Khususnya daerah-daerah miskin diharapkan dapat diproritaskan.
Selain itu, menurutnya juga perlu dihitung secara teliti dampak dari kenaikan harga BBM. Tujuannya agar bisa merespon persoalan masyarakat, termasuk menjaga daya beli dan inflasi. Sehingga kelompok sasarannya juga harus jelas.
Menurutnya, dampak cuaca buruk bagi petani juga menjadi perhatian.
Baca juga: Pemkab Blora Akan Dapat Kucuran Dana Rp 34,3 Miliar dari Bojonegoro, Ini Peruntukannya
Kalau bisa bantuan yang tidak terlalu penting, seperti infrastruktur kecil diakumulasikan menjadi satu untuk mendorong pengendalian inflasi dan meningkatkan kembali data beli masyarakat.
"Dari eksekutif maupun legislatif masih ada waktu sampai hari Selasa (27/9) diputuskan, pertama mari kita hitung betul dampak dari kenaikan BBM agar kita bisa merespon persoalan maryarakat," pungkasnya.
Dalam rapat paripurna tersebut, Ganjar menjelaskan, tantangan kenaikan harga BBM bersubsidi disikapi dengan upaya mempertahankan daya beli masyarakat dan perlindungan sosial.
Sehingga inflasi Jateng tahun 2022 diperkirakan sebesar 3,0 persen plus minus 1 persen.
Kemiskinan tahun 2022 ditargetkan pada kisaran 10,49 persen sampai dengan 10,30 persen.
Sedangkan untuk pengangguran terbuka sampai dengan akhir tahun ini ditargetkan turun menjadi 5,75 persen sampai 5,69 persen.
Baca juga: Romi Oktabirawa Harap Sertifikat Indikasi Geografis Mampu Dongkrak Grade Sarung Batik Pekalongan