Berita Batang

Pemkab Batang Digelontor Dana Rp 3,2 Miliar dari Kemenkes untuk Penanganan Stunting

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan menggelontorkan dana sebesar Rp 3,2 miliar untuk penanganan stunting di Kabupaten Batang.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
TribunPantura.com/Dina Indriani
Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat menyerahkan bantuan PMT dari Kemenkes di Aula Kantor Bupati Batang, Kabupaten Batang, Selasa (11/10/2022). 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan menggelontorkan dana sebesar Rp 3,2 miliar untuk penanganan stunting di Kabupaten Batang.

Berdasarkan data tahun 2021 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, ada 5.275 jiwa balita stunting dari 37.302 jiwa.

Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki mengatakan anggaran tersebut digunakan untuk Pemberian Makan Tambahan (PMT) yang diberikan kepada ibu-ibu hamil yang kurang sehat dan anak yang terkena stunting.

"Yang mana, PMT ini akan diberikan selama tiga bulan secara terus menerus," tuturnya usai menyerahkan bantuan PMT dari Kemenkes di Aula Kantor Bupati Batang, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: Sembilan Hari, 2.168 Warga Jepara Terjaring Operasi Zebra Candi 2022

Lebih lanjut, bantuan akan dilaksanakan sesuai regulasi agar tepat manfaat dan tepat sasaran, dan akan ada dievaluasi baik sebelum maupun setelah mendapat bantuan PMT. 

Untuk menekan angka stunting, Lani mengatakan Pemkab Batang bersinergi dengan Forkopimda berinovasi membentuk orangtua asuh.

"Tugasnya memberikan motivasi dan support dan dukungan kepada masyarakat agar di Batang dalam penangangan stunting bisa cepat selesai,” imbuhnya. 

Tidak hanya itu, Dinkes Batang juga membentuk tim khusus untuk percepatan penanganan Stunting dari berbagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Baca juga: Hartopo Tinjau Festival Bonsai: Bisa Mendorong Perekonomian di Kabupaten Kudus

“Kita juga mengandeng beberapa perusahaan dalam Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility (CSR) untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena stunting dan ibu hamil,” jelasnya.
 
Lani menyebutkan ada penurunan angka Stunting di Kabupaten Batang dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

“Kemarin angka kita 21,7 informasinya sekarang turun 13,1 persen. Namun hasil itu belum final, mungkin beberapa hari ke dapan hasilnya final dan akan kita sampaikan,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved