Berita Pekalongan
Antisipasi Bencana Banjir dan Rob, Ini yang Dilakukan Pemerintah Kecamatan Pekalongan Utara
Antisipasi terjadinya bencana musim penghujan, Kecamatan Pekalongan Utara telah menyiapkan sejumlah strategi mitigasi bencana.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Antisipasi bencana banjir dan rob, di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, sudah menyiapkan sejumlah langkah preventif untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana banjir dan rob pada musim penghujan.
Camat Pekalongan Utara Wismo Aditiyo mengatakan, untuk antisipasi terjadinya bencana musim penghujan, Kecamatan Pekalongan Utara telah menyiapkan sejumlah strategi mitigasi bencana.
Di antaranya, yakni mengoptimalkan keberadaan satgas Taruna Siaga Bencana di 7 kelurahan yang ada di wilayahnya, terdiri dari unsur-unsur masyarakat kelurahan masing-masing.
"Biasanya musim hujan terjadi pada pulan November-Desember 2022, dan awal tahun baru 2023 mendatang."
"Kami sudah membentuk satgas Taruna Siaga Bencana yang ada di 7 kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, nantinya mereka menjadi salah satu komponen masyarakat dalam membantu penanganan bencana."
"Hal ini sebagai langkah preventif yang disiapkan dari sisi pengerahan sumber daya manusia (SDM)," kata Camat Pekalongan Utara Wismo Aditiyo, Jum'at (4/11/2022).
Tidak hanya itu, jajaran Kecamatan Pekalongan Utara juga sudah melakukan pemantauan wilayah yang menjadi titik-titik rawan bencana.
Pihaknya mengaku bersyukur, seiring dengan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir rob di Sungai Lodji dan tanggul pantai sudah ada dampak positif yang dirasakan di beberapa titik wilayah yang saat ini sudah menjadi titik aman bencana.
"Untuk wilayah disekitar tanggul raksasa, ada beberapa titik sisi tanggul yang mengalami kerusakan sisi."
"Namun, BBWS sudah akan melakukan perbaikan dan peninggian sisi tanggul raksasa tersebut, disamping pekerjaan fisik lain," imbuhnya.
Wismo mengungkapkan, dari segi persiapan sarana dan prasarana, dalam perubahan anggaran nanti, pihaknya sudah mengajukan pengadaan satu buah perahu PE yang disiapkan untuk sarana evakuasi dan sebagainya.
Setelah itu, pihaknya juga senantiasa berkoordinasi dengan dinas terkait seperti BPBD, PMI, dan DPUPR terkait hal-hal apa saja yang harus ditangani untuk mencegah terjadinya dampak dan resiko bencana.
"Operasional pompa, selama ini sudah berjalan baik dibawah kendali dari DPUPR."
"Namun, kami dari kecamatan juga melakukan pengecekan secara berkala dan kunjungan ke titik-titik stasiun pompa untuk memastikan pompa-pompa itu, tetap berjalan dengan baik dan jangan sampai terkendala ketika dibutuhkan dalam keadaan darurat," ungkapnya.
Kaitannya dengan penyiapan logistik bencana, pihaknya menyebutkan untuk logistik penanganan bencana tersumber dari Dinsos-P2KB Kota Pekalongan.