Berita Slawi
Berikut Ini Sembilan Potensi Bencana Alam di Kabupaten Tegal yang Harus Diwaspadai
Kepala Pelaksanaan (Kalak) BPBD Kabupaten Tegal, Elliya Hidayah, menyebut ada sembilan potensi bencana
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Kepala Pelaksanaan (Kalak) BPBD Kabupaten Tegal, Elliya Hidayah, menyebut ada sembilan potensi bencana alam di Kabupaten Tegal yang harus diwaspadai.
Adapun sembilan bencana alam yang dimaksud yaitu banjir (banjir bandang), rob, angin puting beliung, tanah bergerak, tanah longsor, kekeringan, abrasi, erupsi gunung, dan gempa bumi.
Dari sembilan bencana alam yang harus diwaspadai tersebut, ada dua yang paling berpotensi atau sering terjadi di wilayah Kabupaten Tegal yaitu bencana tanah bergerak dan banjir.
Sehingga pada kesempatan ini, Elliya mengajak masyarakat untuk mulai peduli dan mencintai lingkungan sekitar.
Terlebih bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam seperti tanah bergerak, longsor, banjir, angin puting beliung, dan lain-lain.
"Di Kabupaten Tegal ada sembilan potensi bencana alam yang harus diwaspadai, namun yang paling berpotensi atau sering terjadi yaitu bencana alam tanah bergerak dan banjir," ungkap Elliya, pada Tribunjateng.com, Senin (7/11/2022).
Sementara untuk penanggulangan bencana banjir, dikatakan Elliya pihaknya mengedukasi masyarakat untuk lebih menyadari infrastruktur yang sudah dibangun oleh pemerintah.
Masyarakat diimbau untuk tidak lagi menyalahgunakan saluran air, sungai, untuk membuang sampah yang bisa menyebabkan banjir.
"Kami juga menyiapkan program susur sungai dari mulai hulu ke hilir. Kami menggerakkan relawan Kabupaten Tegal kurang lebih sekitar 250 relawan untuk menjalankan program tersebut. Sehingga sungai bisa kembali ke fungsi sebenarnya, dan kembali jernih, sehat, kemudian saat musim hujan debit air tidak meluap ke pemukiman warga," terangnya.
Tak lupa, Elliya juga memberi imbauan utamanya dalam menghadapi cuaca buruk yang akhir-akhir ini sering terjadi.
Elliya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, berhati-hati, dan harus siaga bencana seperti hujan lebat, tanah longsor, angin puting beliung, maupun tanah bergerak.
Masyarakat diimbau untuk menghindari lokasi-lokasi yang rawan terjadi bencana alam.
Semisal sedang berada di dalam rumah tetap harus waspada, seperti memeriksa instalasi listrik, kondisi rumah, dan lain-lain.
"Setelah melakukan pengecekan, masyarakat bisa langsung melaporkan kepada relawan atau pemerintah setempat, sehingga kami langsung bergerak melakukan assament sekaligus membawa bantuan yang diperlukan masyarakat," pungkasnya.