Berita Slawi
Kecelakaan Sampai Kehilangan Satu Kaki, Fahmi Bangkit Buka Usaha Frozen Food Omzet Jutaan Rupiah
Semangat tinggi dan pantang menyerah, dua kalimat yang cocok menggambarkan sosok Fahmi Zulkhilman, pemuda
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Semangat tinggi dan pantang menyerah, dua kalimat yang cocok menggambarkan sosok Fahmi Zulkhilman, pemuda asal Desa Bojong, Kabupaten Tegal yang berhasil merintis usaha frozen food memanfaatkan kentang milik petani sekitar tempat tinggalnya.
Dalam proses merintis usaha yang diberi nama QUE'LLO, Fahmi mengalami perjalan yang cukup kelam dan tidak mudah.
Pemuda 27 tahun ini bercerita, sebelum menemukan usaha frozen food bernama QUE'LLO, pada tahun 2019 dirinya sempat bekerja dan menjalankan usaha di luar kota.
Namun hal tersebut tidak bertahan lama, karena Fahmi ingin bekerja di luar negeri tepatnya ke negara Korea Selatan agar bisa sambil kuliah.
Cita-cita ingin bekerja dan kuliah di Korea Selatan belum terwujud, Fahmi mengalami peristiwa naas yaitu kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kaki sebelah kanannya harus diamputasi.
Akibat kejadian naas tersebut, Fahmi merasa gagal dan mengubur keinginannya untuk bekerja dan kuliah di Korea.
Beberapa tahun melewati masa sulit pasca kehilangan satu kakinya, namun semangat Fahmi tidak pudar ditambah dukungan dari keluarga membuatnya kemudian bangkit menjalani hidup.
Walaupun dirinya harus hidup dengan satu kaki sekarang ini, setelah pulih, Fahmi mencoba membuka usaha di rumah agar bisa mendapat penghasilan.
Tidak berjalan mudah dan harus mengalami kegagalan, Fahmi tidak pantang menyerah dan terus mencari ide untuk membuka usaha apa yang bisa ia kerjakan di rumah dengan kondisi fisik yang tidak normal.
"Sampai akhirnya tahun 2022 ini atau tepatnya baru berjalan sekitar enam bulan, saya menemukan ide usaha membuat frozen food khususnya memanfaatkan kentang. Alhamdulillah meskipun tergolong baru merintis, tapi untuk omzet saat ini bisa Rp 3 juta-Rp 8 juta per bulan," ungkap Fahmi, pada Tribunjateng.com, Minggu (13/11/2022).
Pemuda kelahiran 30 Juli 1995 ini mengatakan, awal mula menemukan ide usaha frozen food karena melihat potensi sektor pertanian yang melimpah khususnya kentang, tapi pemanfaatannya kurang maksimal terutama untuk diolah menjadi makanan.
Singkat cerita, Fahmi mencoba memanfatkan kentang dari petani lokal Dukuh Sawangan, kemudian ia olah menjadi nugget kentang dan kentang frozen.
Fahmi melakukan proses produksi setiap hari, atau paling tidak per tiga hari sesuai permintaan pasar.
Adapun sekali proses produksi, Fahmi dibantu keluarga dan tetangga sekitar rumahnya, bisa menghasilkan 10-30 kilogram bahan nugget kentang dan kentang frozen.
Dalam menjalankan usaha frozen food, selain dibantu keluarga dan tetangga sekitar, Fahmi juga memanfaatkan mesin atau alat yang dibuat sendiri untuk memudahkan proses produksi.